Bisnis.com, JAKARTA - Dalam public expose PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) pada Selasa (23/2/2021), direksi perseroan secara tidak langsung memunculkan indikasi untuk bekerja sama di sektor digital.
Skema kemitraan digital menjadi salah satu rencana utama perseroan dalam melakukan transformasi perbankan digital.
Apakah ini merupakan kode bagi SEA Group untuk masuk ke bank BUKU II tersebut?
1. BNBA Paparkan Rencana Digital, Kode untuk Induk Shopee?
Presiden Direktur Bank Bumi Arta Wikan Aryono menyampaikan bahwa perseroan terus mencari kemungkinan aliansi strategis dengan pelaku industri digital untuk mengeksplorasi peluang sinergi. Rencana utama kemitraan digital yang dimaksud yakni kolaborasi dengan semua platform digital, baik ecommerce, online payment, travel, hingga fintech.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Awas Bank Jago (ARTO) Lewat, Market Cap BNI dan BRIS Minggir Dulu
Sedemikian perkasanya penguatan harga saham Bank Jago hingga mampu merangsek daftar sepuluh emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Dalam hal ini, Bank Jago melampaui market cap Bank BNI, apakah artinya kinerja keuangannya lebih unggul ketimbang emiten bank pelat merah yang dikomandoi oleh Royke Tumilaar?
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Janji Dirut Anggoro dan Defisit Rp13 T JHT BPJS Ketenagakerjaan
Kondisi dana program dalam kondisi defisit menjadi tantangan bagi Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dan enam direksi baru lainnya yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo, pada Senin (22/2/2021).
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Raffi Ahmad & Grup Kresna Makin ‘Mesra’, RANS Jadi IPO?
Setelah sempat heboh soal saham PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS), pesohor Raffi Ahmad kini berkolaborasi dengan emiten sayap usaha Grup Kresna. Apakah ini akan membukakan peluang bagi RANS Entertainment melantai di BEI?
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Rekor Harga Tembaga & Target Ambisius Emiten Tambang Saratoga
Emiten pertambangan logam yang tergabung dalam Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) memasang target kenaikan produksi tembaga signifikan pada 2021 di tengah tren lonjakkan harga yang diprediksi mampu menembus US$10.000 per ton tahun ini.
Baca berita selengkapnya di sini.