Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Semringah Ambil Momentum Pelemahan Dolar AS

Berdasarkan data Bloomberg pada awal perdagangan Selasa (23/2/2021), mata uang Garuda terapresiasi 0,04 persen menjadi Rp14.112 per dolar AS.
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini, mengambil momentum pelemahan indeks dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg pada awal perdagangan Selasa (23/2/2021), mata uang Garuda terapresiasi 0,04 persen menjadi Rp14.112 per dolar AS. Namun, sejak awal tahun, rupiah masih merunduk 0,44 persen.

Dari kawasan Asia Pasifik, penguatan rupiah ditemani oleh sejumlah mata uang lain. Bhat Thailand terpantau naik 0,01 persen, Ringgit Malaysia dan yuan China naik 0,09 persen, serta yen Jepang naik lebih tinggi lagi 0,10 persen.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama melemah 0,05 persen menjadi 89.970.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan rupiah masih rentan terkoreksi pada perdagangan hari ini. Pasalnya, dari internal terdapat penekan oleh terhambatnya pemulihan ekonomi di Indonesia akibat banjir yang terjadi pada kawasan Jabodetabek pekan lalu.

Sementara dari luar negeri, nilai dolar juga terus menguat seiring dengan naiknya imbal hasil (yield) US Treasury atau obligasi AS karena rilis data penjualan ritel yang kuat. Paket stimulus Covid-19 senilai US$1,9 triliun yang diusulkan oleh Presiden AS Joe Biden juga terus meningkat, setelah Dewan Perwakilan Rakyat pada hari Jumat merilis undang-undang yang ditargetkan oleh anggota parlemen untuk disahkan dalam seminggu

“Dengan kondisi data eksternal dan internal yang kurang mendukung, mengakibatkan arus modal asing kembali keluar dari pasar finansial dalam negeri, sehingga wajar kalau nilai rupiah kembali melemah,” jelas Ibrahim, Senin (22/2/2021).

Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memprediksi rupiah akan dibuka berfluktuasi dan ditutup kembali melemah di rentang Rp14.110 hingga Rp14.160.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper