Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara, PT Indo Tambangraya Mega Tbk membukukan penurunan kinerja sepanjang tahun 2020.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip Bisnis Selasa (23/2/2021), emiten berkode saham ITMG itu hanya mengantongi pendapatan sebesar US$1,18 miliar. Realisasi itu turun 30,9 persen dibandingkan dengan US$1,71 miliar tahun 2019.
Sejalan dengan pelemahan pendapatan, ITMG membukukan penurunan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk 74,6 persen secara tahunan menjadi sebesar US$33,28 juta dibandingkan dengan perolehan laba periode yang sama tahun lalu sebesar US$131,25.
Dengan perhitungan nilai tukar rupiah Rp14.105 per dolar AS, maka raihan pendapatan ITMG pada 2020 senilai Rp16,71 triliun dan laba bersih Rp556,71 miliar.
Lebih rinci, penjualan batu bara masih menjadi kontributor utama total pendapatan perseroan, kemudian dilanjutkan dari penjualan bahan bakar dan pendapatan jasa.
Adapun, penjualan batu bara ke pihak ketiga ITMG sebesar US$1,078 miliar pada 2020, sedangkan penjualan batu bara ke pihak berelasi berada di level US$49,14 juta. Kemudian, penjualan bahan bakar pihak ketiga sebesar US$49,14 juta dan pendapatan jasa pihak ketiga sebesar US$2,715 juta.
Baca Juga
Perseroan tampak telah menekan beberapa beban kinerja, salah satunya beban pokok pendapatan yang turun 28,9 persen menjadi sebesar US$986,18 juta dibandingkan dengan 2019 sebesar US$1,38 miliar.
Di sisi lain, per 30 Desember 2020 ITMG memiliki total liabilitas sebesar US$312,339 juta, turun 3,7 persen dibandingkan tahun lalu sebesar US$324,57 juta.
Sementara itu, total aset ITMG per 30 Desember 2020 sebesar US$1,15 miliar dengan jumlah kas dan setara kas sebesar US$231,45 juta.