Bisnis.com, JAKARTA - PT ABB Power Grids Indonesia, telah berhasil menerapkan solusi microgrid pertama di Indonesia untuk memastikan pasokan listrik yang berkelanjutan untuk operasi penambangan off-grid di fasilitas anak usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), yakni PT Indominco Mandiri (IMM) di Bontang, Kalimantan Timur.
Terbesar dari jenisnya di Indonesia, microgrid ini memanfaatkan tenaga surya untuk membantu mengurangi jejak karbon ITM – salah satu tonggak penting dalam komitmen mereka untuk mengurangi emisi karbon, sekaligus mengurangi biaya operasional.
Beroperasi sejak 2019, proyek ini telah berhasil mengintegrasikan pembangkit tenaga surya ke dalam jaringan listrik milik IMM, menstabilkan dan meningkatkan efisiensi energi dengan portofolio solusi grid edge, e-meshTM, termasuk sistem penyimpanan energi atau energy storage berbasis baterai lithium, PowerStoreTM (BESS) dan sistem kontrol untuk otomasi jaringan. Sistem ini diproyeksikan menghasilkan 230 MWh energi dari PV surya setiap tahun, sehingga dapat mengurangi emis CO2 sebesar 192 ton.
IMM memiliki operasi penambangan berskala besar di Bontang, Kalimantan Timur dengan lebih dari 600 karyawan dan menghasilkan sekitar 12,5 MT batu bara setiap tahun. Untuk industri padat energi seperti pertambangan, penurunan biaya untuk pembangkit dan penyimpanan daya dengan energi terbarukan merupakan pilihan yang menarik, tetapi suplai daya yang stabil dan andal juga sangat penting untuk keberlanjutan operasi.
Solusi smart microgrid seperti ini mampu memenuhi dua tujuan utama tersebut, membuka potensi untuk mengurangi biaya pembangkitan, meningkatkan kualitas suplai daya, dengan tidak mengabaikan pentingnya faktor lingkungan
“Mewujudkan rencana diversifikasi bisnis jangka panjang kami untuk bisnis yang berkelanjutan, pada 2019, kami memprakarsai proyek pembangkit listrik tenaga surya hybrid 3 MWp, 2MW / 2MWh untuk digunakan sendiri di Bontang,” kata Kirana Limpaphayom, Chief Executive Officer Banpu Power plc (BPP), perusahaan yang terdaftar di Thailand, dalam satu Banpu Grup dengan ITM, dalam keterangan tertulis, Senin (22/2/2021).
Baca Juga
Selain itu, Mulianto, Presiden Direktur ITMG mengatakan, pihaknya sangat senang melihatnya beroperasi sepenuhnya pada 2020, dan jika ini mencapai kinerja yang diharapkan, perusahaan berharap dapat mereplikasi proyek tersebut di lokasi kami yang lain.
“Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, kami juga ingin mendorong konservasi energi sebagai bagian dari komitmen kami untuk meminimalkan dampak lingkungan dan membawa kehidupan yang baik di daerah tempat kami beroperasi dan juga masyarakat sekitar kami,” tambahnya.
“Hitachi ABB Power Grids bangga bermitra dengan ITM dalam tujuan mereka mencapai operasi berkelanjutan yang terdepan. Lokasi terpencil seperti Bontang, Kalimantan Timur kaya akan sumber energi terbarukan, tetapi lokasi yang berjauhan membuat integrasi ke jaringan listrik menjadi sebuah tantangan,” kata Massimo Danieli, Managing Director Grid Automation, Hitachi ABB Power Grids.
Proyek ini menunjukkan bagaimana keberhasilan integrasi pembangkit tenaga surya dengan PowerStoreTM Battery secara signifikan mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi karbon untuk mendorong efisiensi energi dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Kami merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan oleh ITM terhadap perusahaan kami dan turut bangga dapat berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan ITM.” kata Michel Burtin, Presiden Direktur PT ABB Power Grids Indonesia.
“Solusi Microgrid yang termutakhir, bagian dari portofolio Grid Edge kami, mengintegrasikan pembangkit tenaga surya dan sistem energy storage berbasis baterai ke dalam instalasi tenaga listrik yang ada, tidak hanya mampu meningkatkan kualitas daya dan mengurangi biaya operasional, tetapi juga telah memungkinkan untuk beralih ke produksi listrik yang lebih sustainable, mengurangi jejak karbon secara signifikan,” lanjutnya.
Sistem kontrol dan otomasi yang advanced juga menjadi salah satu kunci untuk membantu memaksimalkan kinerja sistem kelistrikan di IMM. Solusi e-mesh™Control dari Hitachi ABB Power Grids memastikan operasi yang andal, stabil dan terkoordinasi.
Pada siang hari, sistem BESS menstabilkan frekuensi jaringan saat terjadi fluktuasi (intermittency) yang disebabkan oleh pembangkit tenaga surya. Selain itu, sistem BESS juga dapat meningkatkan performa jaringan pada siang maupun malam hari dengan menggunakan sistem pembagian beban (load sharing) untuk memastikan pengoperasian pembangkit yang efisien, terutama saat terjadi fluktuasi di sisi beban listrik (misalnya: load rejection). Hal ini tentunya berdampak positif pada stabilitas dan kelancaran operasi penambangan yang berkelanjutan di IMM.