Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap Rights Issue, Emiten Konglomerat T.P. Rachmat (ASSA) Pacu Capex Rp1,5 Triliun

Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengungkapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan berkisar Rp1,3 triliun-Rp1,5 triliun.
Chief Executive Officer PT Adi Sarana Armada (ASSA) Prodjo Sunarjanto memberikan penjelasan, usai penandatanganan akuisisi PT JBA Indonesia oleh PT Adi Sarana Lelang (BidWin), di Jakarta, Jumat (15/2/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Chief Executive Officer PT Adi Sarana Armada (ASSA) Prodjo Sunarjanto memberikan penjelasan, usai penandatanganan akuisisi PT JBA Indonesia oleh PT Adi Sarana Lelang (BidWin), di Jakarta, Jumat (15/2/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten transportasi PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) mengungkapkan rencana belanja modalnya pada 2021 hingga Rp1,5 triliun yang penggunaannya akan diarahkan terutama membeli armada baru.

Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengungkapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan berkisar Rp1,3 triliun-Rp1,5 triliun.

"Tahun 2021 ini kami menganggarkan capex sekitar Rp1,3 triliun-1,5 triliun. Namun, kami masih harus melihat perkembangan bisnis di Kuartal II/2021 ini," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (23/2/2021).

Dia menyebut belanja modal pada 2021 ini sebagian besar akan digunakan untuk pembelian kendaraan baru untuk lini bisnis rental mobilnya. Untuk lini usaha rental mobil menggunakan pendanaan dari perbankan dan kas internal.

Sementara itu, pilar bisnis last mile delivery pendanaannya akan melalui penerbitan zero coupon convertible bonds serta penerbitan right issue atau penerbitan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

"Untuk pilar bisnis last mile kami sedang ajukan rencana penerbitan zero coupon convertible bonds yang disertai Rights Issue ke OJK dan masih menunggu persetujuan," katanya.

Emiten bagian Triputra Group milik konglomerat T.P. Rachmat itu menargetkan pertumbuhan pendapatan dua digit secara tahunan atau year on year (yoy) pada 2021 dengan sektor logistik sebagai penopang utama.

Prodjo mengungkapkan target pertumbuhan pendapatan sebesar 20 persen hingga 25 persen pada 2021. Menurutnya, kenaikan paling tinggi berasal dari sektor logistik.

“[Sektor logistik] seiring dengan pertumbuhan e-commerce dan sharing warehouse TitipAja,” ujarnya.

Adapun, Prodjo mengatakan bisnis lelang mobil dan bisnis rental diharapkan mampu tumbuh di atas 10 persen hingga 15 persen pada tahun ini.

Kendati demikian, lanjut dia, target itu sangat tergantung kepada pertumbuhan ekonomi setelah vaksinasi Covid-19 dari pemerintah. Aktivitas masyarakat diharapkan dapat kembali normal setelah vaksinasi sukses.

Lebih lanjut, Prodjo menjelaskan bahwa strategi ASSA pada masa pemulihan ekonomi saat ini dengan mengembangkan tiga pilar bisnis yakni lini bisnis rental kendaraan, lelang kendaraan, dan juga lini bisnis end-to-end logistic melalui merek Anteraja dan Titipaja.

"Kalau dilihat ketiga pilar bisnis ASSA ini masih luas peluang untuk dikembangkan, sehingga kami optimistis kinerja ASSA bisa terus bertumbuh," urainya.

Dia memprediksi kinerja ASSA masih stabil sepanjang 2020. Pasalnya, perseroan masih mencetak mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 28,67 persen secara tahunan menjadi Rp2,14 triliun pada kuartal III/2020.

"Pertumbuhan pendapatan ini didukung seiring dengan meningkatnya lini bisnis online express delivery serta stabilnya kinerja bisnis rental dan lelang ASSA," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper