Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) memimpin penguatan Indeks LQ45 pada perdagangan Jumat (19/2/2021) seiring dengan sentimen lisensi obat Covid-19.
Pada penutupan perdagangan Jumat (19/2/2021), Indeks LQ45 naik 1,19 persen atau 11,17 poin menjadi 951,85. Penguatan Indeks LQ45 melampaui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 0,51 persen atau 31,62 poin menjadi 6.231,93.
Saham KLBF menguat 6,38 persen atau 95 poin menjadi Rp1.585, memimpin penguatan Indeks LQ45. Selanjutnya, saham properti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) dan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) masing-masing naik 5,75 persen dan 4,91 persen.
Saham properti terkerek sentimen penurunan suku bunga BI7DDR, yang mengindikasikan akan adanya penurunan kredit properti, sehingga penjualan perusahaan terkait dapat menanjak seiring dengan peningkatan minat masyarakat.
Sementara itu, Kalbe Farma melalui anak usahanya PT Kalbe Genexine Biologics (KGBio) menandatangani perjanjian lisensi dengan Genexine Korea Selatan untuk mengembangkan dan melakukan komersialisasi obat imuno-onkologi GX-I7 atau obat penguat kekebalan tubuh.
Obat GX-17 adalah obat immunotherapeutic yang akan dikembangkan sebagai pengobatan pasien Covid-19. Obat tersebut long-acting interleukin-7 yang menggunakan platform teknologi hyFc Genexine.
Baca Juga
Perjanjian lisensi tersebut secara keseluruhan bernilai US$1,1 miliar atau sekitar Rp15,4 triliun itu termasuk upfront payment senilai US$27 juta dan akan diikuti dengan milestone registrasi dan komersialisasi serta royalti sebesar 10 persen terhadap pendapatan penjualan.
Lisensi pengembangan dan komersialisasi meliputi wilayah Timur Tengah, Oceania, India, Afrika dan seluruh wilayah Asia kecuali Cina, Jepang dan Korea.
Presiden Direktur PT Kalbe Genexine Biologics yang juga menjadi Direktur PT Kalbe Farma Tbk Sie Djohan mengatakan kesepakatan lisensi obat GX-I7 antara KGBio dan Genexine sangat strategis dan penting bagi KGBIo untuk membangun portofolio produk.
"Dengan demikian, dapat menyediakan produk therapeutic yang inovatif untuk 655 juta populasi di Asia Tenggara melalui jaringan penjualan dan pemasaran Kalbe dan terus dikembangkan di wilayah India, Oceania dan Timur Tengah," katanya, Kamis (18/2/2021).
Dia meyakini melalui lisensi ini akan terbangun kolaborasi antara KGBio dengan banyak partner global yang akan membawa KGBio ke level berikutnya, untuk menjadi perusahaan bioteknologi terkemuka di Asia Tenggara.