Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan saham PT Bank Bumi Arta Tbk. bikin deg-degan sepanjang sesi pertama hari ini, Jumat (19/2/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, saham berkode BNBA dibuka 15 poin di level 1.180. Baru sebentar bel perdagangan berbunyi, saham BNBA langsung amblas menyentuh level auto reject bawah (ARB) ke posisi 1.085.
Hari ini, perdagangan saham BNBA memang kembali dibuka. Kemarin, saham BNBA terkena suspensi oleh Bursa Efek Indonesia karena mencetak kenaikan harga yang signifikan. Sebelum suspensi, saham Bank Bumi Arta (BNBA) sudah melonjak 142 persen dalam empat sesi terakhir.
Tidak butuh waktu lama bagi BNBA untuk bangkit. Hampir sejam perdagangan berjalan, saham BNBA bangkit dan melesat hingga ke level 1.425 atau melesat 16,32 persen. Di sesi pertama, saham BNBA parkir di zona hijau, menguat 5,15 persen ke level 1.225.
OCBC Sekuritas dengan kode TP menjadi pialang dengan jumlah pembelian saham terbanyak. Adapun Mirae Asset Sekuritas tercatat sebagai pialang dengan jumlah penjualan saham terbanyak.
Dalam catatan Bisnis, pergerakan saham BNBA menjadi ajang spekulasi para investor seiring dengan kabar akuisisi bank oleh perusahaan induk Shopee, Sea Group. Manajemen Bank Bumi Arta dalam laporan ke BEI menyatakan tidak mengetahui rencana tersebut. Total transaksi perdagangan saham BNBA mencapai 142,52 juta lembar dengan nilai transaksi Rp173,67 miliar.
Baca Juga
Di sisi lain, saham sejumlah bank beraset kecil bergerak di zona hijau menyusul rencana pengaturan terkait sektor ini oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada sesi pertama, PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) sempat naik 1,57 persen ke level Rp645. Selanjutnya, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) juga terpantau sempat bergerak ke zona hijau dengan penguatan 1,37 persen di posisi Rp1.110.
Selanjutnya, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masing-masing juga naik 1,16 persen dan 0,74 persen. Di akhir sesi, hanya BNBA, ARTO, dan BBCA yang bertahan di zona hijau.
OJK di lain pihak berencana merilis POJK mengenai bank digital sebelum pertengahan tahun ini.Direktur Eksekutif Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Anung Herlianto menyampaikan pendirian bank digital terbagi menjadi dua jenis. Pertama, bank baru sebagai full digital bank. Investor yang akan mendirikan bank digital menyampaikan perizinan kepada OJK.
Kedua, transformasi bank existing menjadi bank digital. Seperti Bank Jago, Sea Group melalui BKE, Bank BCA yang telah mentrasformasi Bank Royal menjadi bank digital.
OJK di lain pihak berencana merilis POJK mengenai bank digital sebelum pertengahan tahun ini.Direktur Eksekutif Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Anung Herlianto menyampaikan pendirian bank digital terbagi menjadi dua jenis. Pertama, bank baru sebagai full digital bank. Investor yang akan mendirikan bank digital menyampaikan perizinan kepada OJK.
Kedua, transformasi bank existing menjadi bank digital. Seperti Bank Jago, Sea Group melalui BKE, Bank BCA yang telah mentrasformasi Bank Royal menjadi bank digital.
Untuk pendirian bank digital, salah satu persyaratannya yang ada dalam draftnya yakni memiliki modal Rp10 triliun untuk pendirian bank baru. Adapun, untuk bank digital yang merupakan hasil transformasi dari bank existing persyaratannya antara lain memiliki kemampuan yang mengelola bisnis bank yang prudent dan berkesinambungan, perlindungan data nasabah.
Bank digital juga memiliki minimal satu kantor dan seluruh layanannya secara digital. Anung mengatakan ketentuan bank digital saat ini sedang dalam proses. OJK berharap ketentuan ini sudah ada ketika bank digital beroperasi.
"Rencananya sebelum pertengahan tahun ini sudah akan rilis POJK ini [ketentuan tentang bank digital]," terang Anung, Kamis (18/2/2021).