Bisnis.com, JAKARTA — Tahun Baru Imlek selalu dikaitkan dengan keberuntungan dan kemakmuran. Lantas dari sisi pasar saham, sektor mana saja yang memiliki potensi cuan di Tahun Kerbau Logam ini?
Pakar Feng Shui Suhu Yo mengatakan tahun 2020 lalu merupakan tahun yang kurang beruntung apalagi angka 2-0-2-0 dinilai sebagai lambang peti mati. Namun, dia menilai secara umum tahun ini akan menjadi tahun yang dilingkupi lebih banyak pengharapan.
Selain itu, tahun 2020 adalah tahun shio tikus yang merupakan hewan bertubuh kecil, sehingga pengharapan di tahun tersebut juga minim. Sebaliknya, tahun ini adalah tahun kerbau yang bertubuh besar dan pekerja keras sehingga peluang pengharapan lebih banyak.
“Di 2021 ini kematian memang masih ada, pandemi masih ada, tapi banyak orang yang mau usaha sesuai dengan pandemi,” ujar Suhu Yo kepada Bisnis, Rabu (10/2/2021)
Akan tetapi, Suhu Yo mengingatkan agar lebih berhati-hati di tahun ini karena Tahun Kerbau biasanya tahun penuh tipuan. Pasalnya, dalam sejarah cerita shio, ada peristiwa kerbau baik hati ditipu oleh tikus dalam suatu ajang pemilihan shio.
“Supaya tidak ada yang tertipu, tidak ada usaha yang rugi di tengah pandemi, usaha yang bagus adalah orang yang menjalankan usaha kita, yaitu salah satunya investasi saham, cocok untuk tahun ini,” katanya lagi.
Baca Juga
Namun, dia mengingatkan agar investor tetap berhati-hati mengingat risiko tipuan tadi. Dia menyarankan investor untuk fokus pada saham-saham blue chip dan menjauhi saham-saham gorengan di Tahun Kerbau Logam.
Suhu Yo menyebut saham yang berkaitan dengan elemen logam menjadi yang paling cuan tahun ini, seperti saham perusahaan yang memiliki bisnis emas, timah, nikel, besi, konstruksi, kesehatan dan obat-obatan, serta perbankan.
Selain bisnis yang mengandung unsur logam, bisnis berkaitan dengan unsur tanah juga akan ikut cuan karena logam berasal dari tanah, antara lain bisnis hasil bumi, pertanian, perkebunan, juga bisnis pertambangan seperti batubara.
Sebaliknya, di Tahun Kerbau Logam ini bisnis yang berkaitan dengan elemen air akan cenderung lesu seperti bisnis minuman, hasil laut, kapal laut, dan penerbangan. Begitu pula dengan yang berelemen api seperti bisnis kuliner.
Lebih lanjut, Suhu Yo mengingatkan agar investor yang masuk ke pasar saham tahun ini tidak serakah khususnya bagi investor yang melakukan trading. Sementara untuk yang berinvestasi jangka panjang, dia menekankan pentingnya melihat elemen saham tersebut.
“Trading bisa aja cuan tapi ngga boleh serakah, kalau ambil 1 persen-2 persen itu bisa cuan, kalau nunggu ingin sampai 5 persen-10 persen pasti rugi. Lalu jangan main gorengan pasti ancur. Yang jangka panjang yang akan bagus di logam tadi,” pungkasnya.