Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Pertimbangkan Cabut Status Darurat, Indeks Topix ke Level Tertinggi 30 Tahun

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix ditutup menguat 1,8 persen ke level 1.923,95. Ini merupakan level penutupan tertinggi dalam 30 tahun terakhir, tepatnya sejak Juni 1991.
Indeks Bursa Jepang/Reuters
Indeks Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang melonjak pada perdagangan Senin (8/2/2021) menyusul kabar bahwa pemerintah mempertimbangkan mencabut status keadaan darurat lebih awal di beberapa daerah.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix ditutup menguat 1,8 persen ke level 1.923,95. Ini merupakan level penutupan tertinggi dalam 30 tahun terakhir, tepatnya sejak Juni 1991.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 juga ditutup menguat 2,12 persen ke level 29.338,50. Saham SoftBank Group Corp. menjadi kontributor terbesar atas penguatan indeks Topix dengan penguatan 4,45 persen.

Indeks menguat setelah surat kabar lokal Asahi Shimbun melaporkan bahwa pemerintah mempertimbangkan mencabut status darurat di sejumlah wilayah setelah mengkaji situasi penyebaran Covid-19 di sana. Namun, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai daerah mana yang akan dibuka.

Melansir dari Bloomberg, Surat kabar lokal Asahi Shimbun melaporkan index acuan Nikkei 225 naik lebih dari 2% pada hari  ini menginjak angka 29.000. Ini merupakan rekor  untuk pertama kalinya sejak 1990.

Kepala fund manager Shinkin Asset Management Naoki Fujiwara mengatakan sentimen positif yang memengaruhi bursa saham Jepang ini cenderung tidak berlangsung lama.

“Berita positif tentang stimulus, pendapatan, dan kemungkinan pencabutan keadaan darurat akan segera berakhir," ungkap Naoki, seperti dikutip Bloomberg, Senin (8/2/2021).

Sementara itu, lebih dari setengah emiten indeks Topix telah merilis laporan keuangan. Dari jumlah tersebut, 68 persen di antaranya mencatat kinerja di atas ekspektasi.

Rasio harga saham terhadap pendapatan (preice to earning/PER) emiten indeks Topix sekarang meningkat menjadi 18 kali, lebih tinggi dari rata-rata lima tahun terakhir yang hanya sekitar 14 kali. 

Prestasi dari siklus pendapatan saat ini mengarah ke pemulihan besar-besaran Tokyo pada tahun fiskal berikutnya.

Kepala strategi ekuitas Asia Societe Generale Frank Benzimra mengatakan penguatan ini merupakan suatu prestasi yang gemilang dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, mengingat pasar saham Jepang cenderung kurang dilirik oleh investor.

"Menurut tesis kami di Jepang, pasar sangat kurang dilirik oleh investor untuk beberapa waktu. Itu karena tidak banyak minat pada pendapatan bunga," kata Benzimra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper