Bisnis.com, JAKARTA -- Veteran Wall Street Peter Kraus mengatakan bahwa investor tidak boleh lengah dengan koreksi pasar karena beberapa ekuitas telah bergerak ke arah risiko bubble dan banyak katalisator untuk ekspansi telah diperhitungkan.
"Anda harus memperhatikan risiko itu, dan pasar dapat dengan mudah berkonsolidasi 10% hingga 15 persen dan tidak ada yang perlu terkejut," kata pendiri Aperture Investors itu dalam wawancara Bloomberg Television, seperti dikutip Sabtu (6 /2/2021).
Meskipun banyak investor percaya Presiden AS Joe Biden akan melanjutkan program besar paket bantuan, banyak stimulus sudah diperhitungkan pada perkiraan sebelumnya.
Kraus bergabung dengan mereka yang membunyikan alarm tentang risiko bubble setelah investor ritel mendongkrak saham seperti GameStop Corp. dan AMC Entertainment Holdings Inc., menciptakan volatilitas di antara berbagai ekuitas.
Mantan wakil kepala bagian manajemen aset Goldman Sachs Group Inc. dan kepala eksekutif AllianceBernstein Holding LP itu membentuk perusahaan barunya lebih dari dua tahun lalu, dan komentarnya muncul saat ekuitas mencapai titik tertinggi baru.
Kraus juga memperbarui peringatan tentang inflasi. Dia mengatakan bahwa jumlah stimulus yang akan benar-benar disuntikkan oleh pemerintah AS ke dalam perekonomian kemungkinan besar mencapai US$5 triliun. Adapun, neraca Fed berlipat ganda.
“Itu semua tidak mungkin terjadi tanpa mempengaruhi inflasi. Dan saat inflasi naik, nilai riil sebenarnya bisa menjadi positif, dan itu akan berdampak pada saham-saham yang dinilai terlalu tinggi, "tambahnya.