Bisnis.com, JAKARTA — Rilis produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang masih negatif ternyata tak memengaruhi laju indeks harga saham gabungan (IHSG) di perdagangan terakhir pekan ini.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (5/2/2021) indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di posisi 6.151,73 menguat 0,73 persen atau 44,51 poin. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 6.090,98 hingga 6.151,73.
Indeks komposit tetap teguh melenggang di zona hijau kendati Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia 2020 mengalami konstraksi -2,07 persen sekaligus capaian terendah sejak 1998.
Head of Equity Research BNI Sekuritas Kim Kwie Sjamsudin mengatakan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diumumkan hari ini cenderung tak berdampak terhadap pergerakan IHSG karena hasilnya tak berbeda jauh dari ekspektasi.
“Selama resultsnya tidak beda jauh dari ekspektasi, market sudah priced in. Jadi market biasanya sudah expect 6 bulan ke depan,” tutur Kim, Jumat (5/2/2021)
Sebagai catatan, mengacu pada konsensus ekonom yang dirilis Bloomberg, para ahli memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 akan menyusut 2,2 persen.
Baca Juga
Senada, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan kendati di kuartal empat dan sepanjang tahun lalu perekonomian masih terkontraksi tapi lebih baik dari konsensus pasar sehingga sentimennya malah lebih ke arah positif.
Lebih lanjut dia juga menyebut tren bearish yang mendera bursa beberapa waktu belakangan juga telah lewat. Adapun, ke depan pergerakan indeks komposit akan lebih dipengaruhi oleh laporan keuangan emiten dan sentimen perkembangan vaksinasi nasional.
“Semakin cepat sentimennya semakin positif,” tukasnya.