Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks LQ45 Koreksi saat IHSG Naik, Saham INKP dan TKIM Berbalik Arah

Pada akhir sesi I, Indeks LQ45 koreksi 0,71 poin atau 0,08 persen menuju 948,59. Sepanjang hari ini, Indeks LQ45 bergerak di rentang 944,91-958,06.
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks LQ45 mengalami koreksi tipis pada perdagangan Jumat (5/2/2021) sesi I, di tengah menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pada akhir sesi I, Indeks LQ45 koreksi 0,71 poin atau 0,08 persen menuju 948,59. Sepanjang hari ini, Indeks LQ45 bergerak di rentang 944,91-958,06.

Saham emiten kertas Grup Sinar Mas mengalami penurunan terdalam di Indeks LQ45. Saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) turun 5,79 persen atau 975 poin menjadi Rp15.875.

Selanjutnya, saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) melesu 5,28 persen atau 775 poin menuju Rp13.900. Keduanya berada di bawah induk yang sama, yakni PT Purinusa Eka Persada.

Pada penutupan perdagangan kemarin, keduanya masuk dalam jajaran saham dengan kenaikan tertinggi. Saham TKIM naik 19,93 persen atau 2.800 poin menjadi Rp16.850, sedangkan saham INKP menguat 12,24 persen atau 1.600 poin menuju Rp14.675.

Sementara itu, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) menjadi saham dengan kenaikan tertinggi di Indeks LQ45, yakni meningkat 4,24 persen atau 450 poin menuju Rp11.075. Selanjutnya, saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) meningkat 4,14 persen atau 925 poin menuju Rp23.375.

Adapun, IHSG ditutup naik 0,32 persen atau 19,63 poin menjadi 6.126,84 pada sesi I. Sepanjang hari ini, indeks sempat bolak balik zona merah dan hijau di rentang 6.090,98-6.149,97.

IHSG parkir di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan Junat (5/1/2021) usai meski Badan Pusat Statistik mengumumkan produk domestik bruto Indonesia -2,07 persen untuk periode 2020.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan meski hasil PDB tahunan Indonesia mengalami minus yang lebih dalam dari konsensus, tapi hasil -2,07 persen cenderung bisa diterima pasar.

"Slightly di bawah konsesus, tapi saya rasa masih oke," kata Dennies, Jumat (5/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper