Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham PWON dan MIKA Pimpin Penguatan Indeks LQ45

Hingga pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, Indeks LQ45 naik 1,77 persen atau 16,16 poin menjadi 928,14. Sepanjang pagi ini, Indeks LQ45 bergerak di rentang 885,93-930,55.
Mal Kota Kasablanka, salah satu pusat perbelanjaan yang dimiliki PT Pakuwon Jati Tbk./pakuwonjati.com
Mal Kota Kasablanka, salah satu pusat perbelanjaan yang dimiliki PT Pakuwon Jati Tbk./pakuwonjati.com

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks LQ45 mengalami penguatan signifikan pada perdagangan sesi I, Senin (1/2/2021) seiring dengan rilis data inflasi dan manufaktur.

Hingga pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, Indeks LQ45 naik 1,77 persen atau 16,16 poin menjadi 928,14. Sepanjang pagi ini, Indeks LQ45 bergerak di rentang 885,93-930,55.

Setali tiga uang, IHSG juga ditutup menguat 88 poin atau 1,5 persen ke level 5.950,42. Di Asia, mayoritas bursa saham menguat. Indeks Topix Jepang menguat 1,11 persen. Begitu juga dengan Hang Seng Hong Kong dan Kospi Korea masing-masing 1,91 persen dan 2,16 persen.

Sepanjang sesi pertama, sebanyak 216 saham menguat, 218 saham melemah, dan 136 saham stagnan. Seluruh sektor berbalik menguat, dipimpin sektor industri dasar, keuangan, dan infrastruktur.

Saham PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) memimpin penguatan di antara saham lainnya di Indeks LQ45. Saham PWON naik 7,88 persen atau 38 poin menjadi Rp520.

Selanjutnya, saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) menguat 7,59 persen atau 220 poin menjadi Rp3.120. Saham tambang logam pun menguat signifikan.

Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 6,31 persen menuju Rp2.360, sedangkan saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menanjak 6,82 persen ke level Rp5.875.

Sementara itu, saham PT Astra International Tbk. (ASII) turun paling tajam di antara saham-saham Indeks LQ45 lainnya, yakni 1,64 persen atau 100 poin menuju Rp6.000.

Kenaikan IHSG di sesi pertama antara lain ditopang rilis data perekonomian. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia dari IHS Markit periode Januari 2021 tercatat naik 52,2 lebih tinggi dari periode bulan sebelumnya atau Desember 2020 yang sebesar 51,3.

Menurut IHS Markit peningkatan terbaru di sektor kesehatan merupakan yang paling cepat selama enam setengah tahun, dan yang paling besar sejak survei pada April 2011.

Sementara ekspansi semakin cepat dalam permintaan baru selama Januari, dengan kenaikan ketiga pada jumlah bisnis baru yang paling kuat sejak Juli 2014.

Di lain pihak,Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan secara tahunan, inflasi pada Januari 2021 tercatat sebesar 1,55 persen (year-on-year/yoy).

“Perkembangan harga berbagai komoditas pada januari 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan ,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/2/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper