Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menargetkan volume pengiriman ekspor naik 20,77 persen pada tahun ini menjadi 155 kiloton.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan sebagai awal perseroan telah mengirimkan baja seberat 31,76 kiloton ke Malaysia hari ini, Senin (1/2/2021).
Volume pengiriman itu naik signifikan dibandingkan volume ekspor pada periode yang sama tahun lalu sebesar 830,97 ton.
“Manajemen Krakatau Steel telah memanfaatkan kondisi pandemi sebagai peluang untuk masuk ke pasar ekspor yang saat ini terbuka. Kesempatan ini disebabkan karena terjadinya masalah pada supply chain pasar baja dunia,” kata Silmy dalam keterangan resmi, Senin (1/2/2021).
Pada 2021, emiten berkode saham KRAS menargetkan volume pengiriman ekspor mencapai 155 kiloton atau meningkat 20,77 persen dibandingkan tahun lalu.
Di sepanjang 2020, KRAS membukukan volume penjualan ekspor sebesar 128,34 kiloton atau sekitar 8 persen dari total volume penjualan sebesar 1.603,73 kiloton.
Baca Juga
Target pengiriman ekspor yang lebih tinggi itu juga seiring dengan pengerekan target penjualan total produk sebesar 2.040 kiloton atau 170 kiloton per bulan pada tahun ini.
Lebih lanjut, pengiriman perdana ekspor tahun ini ke Malaysia terdiri dari produk baja Hot Rolled Coil (HRC), Hot Rolled Plate (HRP), dan Hot Rolled Pickled Oil (HRPO). Proses pengiriman itu dilakukan melalui pelabuhan PT Krakatau Bandar Samudera, Cilegon, Banten.
Selain mengirim ke Malaysia, KRAS juga membidik pasar di Australia serta Eropa khususnya Italia dan Spanyol.
Silmy menyebut produk yang dikirimkan berbeda-beda tergantung dengan permintaan spesifikasi dari pembeli. Namun, mayoritas produk KRAS akan digunakan untuk General Structure dan pipa/tube di negara tujuan.
Misalnya produk yang akan dikirimkan ke Australia akan berbeda dengan yang diminta Malaysia. Untuk Australia, KRAS akan mengekspor HRP dan untuk Italia-Spanyol akan dikirimkan HRC.