Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dikabarkan bakal memangkas target impor baja pada tahun ini hingga 50 persen dari tahun lalu.
Pelaku industri besi dan baja nasional pun mengaku akan mendukung penuh rencana pemerintah untuk memangkas masuknya impor baja hingga 50 persen pada tahun ini.
Ketua Umum Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) Silmy Karim mengatakan secara arah kebijakan pemerintah saat ini sudah lebih baik dalam mendukung industri dalam negeri, meskipu masih perlu penyempurnaan. Pasalnya, banjir produk impor juga terbukti telah menggerus neraca perdagangan.
"Tahun lalu impor baja sudah turun 30 persen itu sudah prestasi menurut kami dan tahun ini ditargetkan mencapai 50 persen itu kalau bisa tercapai sudah top sekali," katanya dalam diskusi virtual, Jumat (29/1/2021).
Silmy menyebut kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga berpotensi meningkatkan penggunaan besi dan baja lokal ke depan. Menurutnya, dengan pemerintah mewajibkan penggunaan produk dalam negeri artinya pemerintah telah memainkan perannya dengan sangat baik.
Silmy mengatakan secara industri saat ini pemulihan sudah memasuki level 80 persen, industri mengapresiasi sejumlah upaya pemerintah di antaranya pembatasan produk impor yang dilakukan tahun ini dan pemberian harga gas US$6 per MMBTU.