Bisnis.com, JAKARTA - Setelah turun 5 sesi beruntun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound pada Kamis (28/1/2021).
Pada Rabu (27/1/2021) IHSG ditutup melemah 31 poin atau 0,50 persen ke level 6.109,16. Indeks sudah tertekan sejak awal perdagangan dan sempat anjlok hingga 2 persen. Kinerja itu sekaligus menjadi pelemahan indeks selama lima hari secara beruntun atau penurunan terpanjang sejak awal tahun.
Sebanyak 141 saham menguat, 357 saham melemah, dan 136 saham. Sektor kesehatan yang berhimpun dalam indeks IDXHEALTH anjlok paling tajam sebesar -1,85 persen. Adapun IDXINFRA, tempat bernaung saham infrastruktur melejit 3,12 persen.
Presiden Joko Widodo melantik Dewan Pengawas Indonesia Investment Authority (INA) di Istana Negara hari ini, Rabu (27/1/2021). Ketiga dewas dari profesional itu adalah Haryanto Sahari, Darwin Cyril Noerhadi, dan Yozua Makes.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia William Mamudi menyampaikan uptrend line IHSG patah, dan kini IHSG tertahan pada angka bulat 6,000. Peluang untuk pullback market, dengan target uji kisaran level 6,200.
"Untuk hari ini Analis Teknikal menyukai saham WIKA, MEDC, ERAA, HRUM dengan rating trading buy," paparnya dalam publikasi riset, Kamis (28/1/2021).
Baca Juga
Saham lain yang layak dicermati ialah AALI dan LSIP. Berikut ulasan sejumlah rekomendasi saham pilihannya hari ini.
Tren turun WIKA patah, dan membentuk candle bullish engulfing dengan spiking volume. Peluang akan kembali uji resisten mayor di kisaran level 2,400.
MEDC berlanjut dalam sideways market 600-750. Candle bullish engulfing pada level support indikasi awal dari technical rebound, dan trading range potensial berlanjut.
HRUM berhasil breakout dari level resisten 4,600, dan membentuk candle bullish marubozu dengan spiking volume. Pola triangle terbentuk, peluang akan lanjut rally.
ERAA berlanjut dalam uptrend channel, dan kini membentuk candle hammer. Peluang akan tekanan beli berlanjut, dan mendorong ERAA lanjut rally.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
