Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden Pesan 100 Juta Dosis Vaksin, Rupiah Ditutup Menguat

Pergerakan nilai tukar rupiah hari ini dipengaruhi oleh sentimen pasar terkait kelanjutan stimulus dari Presiden Joe Biden dan rencana pemerintah AS untuk menambah pemesanan jumlah dosis vaksin.
Karyawan merapikan uang dolar dan rupiah di Kantor Cabang Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan merapikan uang dolar dan rupiah di Kantor Cabang Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup berbalik menguat pada Rabu (27/1/2021) seiring dengan sikap investor yang menanti hasil pertemuan The Fed dan rencana penambahan vaksin virus corona dari AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah naik 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS naik tipis 0,03 persen menuju 90,198.

Kinerja rupiah pada hari ini merupakan yang terbaik ketiga di wilayah Asia. Mata uang won Korea Selatan serta rupee India menjadi jawara Asia pada hari ini setelah sama-sama menguat 0,20 persen.

Sementara itu, menyusul dibelakang rupiah adalah ringgit Malaysia yang naik 0,07 persen dan dolar Taiwan yang menguat 0,06 persen. Adapun, mata uang Peso Filipina, yuan China, dan baht Thailand terpantau melemah pada hari ini.

Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pergerakan nilai rupiah hari ini dipengaruhi oleh sentimen pasar terkait kelanjutan stimulus dari Presiden Joe Biden. Investor juga mencari kejelasan lebih lanjut mengenai jadwal rencana stimulus Covid-19 senilai US$1,9 triliun dari serta keputusan kebijakan moneter Federal Reserve hari ini.

Selain itu, nilai rupiah juga ditopang oleh rencana pemerintah AS untuk menambah pemesanan jumlah dosis vaksin. Tambahan 100 juta vaksin dipesan dari perusahaan Pfizer, sementara 100 juta lainnya dari Moderna.

“Meski demikian penguatan rupiah hari ini terbatas karena dari dalam negeri kasus virus corona resmi mencapai angka 1 juta dan juga konsolidasi dari pasar keuangan di Asia,” jelasnya saat dihubungi pada Rabu (27/1/2021).

Sementara itu, untuk Kamis besok, Yusuf memprediksi nilai rupiah akan bergerak melemah. Hal ini disebabkan oleh sentimen data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dikoreksi oleh IMF.

Prospek negatif perekonomian Indonesia juga ditambah oleh rilis dari Moody's yang menilai prospek pemulihan ekonomi untuk kawasan Asia di tahun ini belum akan merata. Yusuf memperkirakan nilai rupiah besok akan berada di kisaran Rp14.050 hingga Rp14.100

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper