Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Investor Asing Buru Saham TLKM dan BMRI

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,13 persen atau 7,9 poin menjadi 6.148,08. Terpantau 81 saham menguat, 114 saham koreksi, dan 155 saham stagnan.
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (27/1/2021) seiring dengan masuknya dana investor asing.

Saat preopening, IHSG naik 0,21 persen menjadi 6.153,08. Dari seluruh saham Indeks LQ45, 16 saham menguat, 5 koreksi, dan 24 stagnan.

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,13 persen atau 7,9 poin menjadi 6.148,08. Terpantau 81 saham menguat, 114 saham koreksi, dan 155 saham stagnan.

Investor asing tercatat melakukan net buy pada awal perdagangan. Saham BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan net buy terbesar, masing-masing Rp10,3 miliar dan Rp1,7 miliar.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan bursa Asia turun signifikan mengiringi indeks ekuitas berjangka AS yang juta melemah akibat imbal hasil Treasury naik karena Joe Biden mengatakan dia terbuka untuk menegosiasikan proposal bantuan Covid-19 senilai US$1.9 Triliun.

“Investor menilai ekuitas telah memasuki fase jenuh beli dan perlu adanya koreksi wajar setelah adanya rentetan sentimen yang menjadikan alasan investor untuk mengamankan keuntungan jangka pendek,” ungkap Lanjar dalam risetnya yang diterima Bisnis, Selasa (26/1/2021).

Secara musiman, IHSG memiliki rata-rata penguatan di bulan Januari selama 10 tahun terakhir sebesar 1,77 persen. hal tersebut menjadi salah satu katalisator investor melihat rata-rata pergerakan yang sudah cukup tinggi karena sempat naik hingga 7 persen bulan ini.

“Selanjutnya investor masih akan terfokus pada potensi lanjutan aksi jual di mana IHSG lebih mendekati level psikologis 6.000,” lanjutnya.

Secara teknikal, Lanjar mengatakan IHSG break out support MA20 di kisaran level 6.255 dan support pivot fibonacci di kisaran 6.200. Selain itu, indikator stochastic yang masih bergerak bearish dengan tekanan pelemahan indikator MACD mengiringi signal pelemahan yang masih cenderung berlanjut mendekati level psikologis.

“Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi bergerak kembali berfluktuatif cenderung melemah dengan support resistance 6.052-6.198,” ungkap Lanjar.

Tim analis NH Korindo Sekuritas Indonesia dalam publikasi risetnya menyampaikan Wall Street ditutup melemah tipis pada perdagangan (27/01/2021). Pasar terlihat mulai menunjukkan kekhawatiran akan kasus Covid-19 global yang telah melampaui angka 100 juta.

Sementara itu, paket stimulus baru masih mendapatkan penolakan dari Partai Republik sehingga Presiden Biden telah menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi.

Dari dalam negeri, IHSG masih terus melanjutkan pelemahan yang ditandai dengan anjoknya harga saham-saham emiten BUMN lapis dua. Namun kabar positif datang dari investor asing yang masih membukukan net buy sebesar Rp346 miliar.

"Secara teknikal, IHSG cenderung masih akan fluktuatif dengan rentang pergerakan di level 6.090-6.400," paparnya dalam publikasi riset, Rabu (27/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper