Bisnis.com, JAKARTA – Meskipun pandemi Covid-19 melanda negeri, lantai bursa justru kebanjiran investor baru. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saat ini ada 4,1 juta investor di pasar modal.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam sebuah rekaman diskusi virtual bertajuk Prospek Investasi Saham di Bursa Efek Indonesia, pekan ini.
“Kemarin itu [17 Januari 2021], investor baru kita sudah menembus 4 juta. Jadi bukan 3 juta, ini penambahan luar biasa. Bila kita flashback pada 2016 masih di bawah 1 juta, masih 894. Saat ini sudah 4 juta hampir 4,1 juta,” ungkap Inarno.
Lebih jauh dia menjelaskan, invesor aktif di bursa saham pada 2020 mencapai 94.000 per hari. Transaksi harian mencapai frekuensi tinggi pada Desember 2020.
Bahkan, puncak transaksi rata-rata pada 22 Desembar 2020 menembus 1,6 juta. “Kalau kita lihat hari-hari ini kita tercengang lagi. Kita saudah sampai 2 juta,” terangnya.
Lebih jauh Inarno menjelaskan posisi pasar modal di Indonesia kian jauh meninggalkan negeri jiran. Sejak 2017 Indonesia mencatatkan transaksi harian tertinggi di antara negara Asean. Sebelum tahun itu, Thailand mencatatkan pemuncak.
Saat ini transaksi harian di Indonesia 619.000. Meninggalkan Thailand 496.000, Malaysia 401.000. “Singapura di bawah frekuensi kita jauh.”
Demikian juga dengan pencatatan saham perdana atau company listing di Indonesia pada tahun tercatat rekor teratas. Pada tahun lalu BEI mencatat 51 company listing.
Selama pandemi ini ivestor baru di pasar modal terus melonjak. Pada 29 Desember 2020, BEI mencatatkan jumlah investor sebanyak 3,87 juta Single Investor Identification (SID), atau naik 56 persen dari posisi akhir 2019.
Ada lompatan jumlah investor dalam 5 bulan terakhir yang mencapai 1 juta SID. Pasalnya, pada posisi Agustus 2020 jumlahnya sebanyak 3,02 juta.