Bisnis.com, JAKARTA - MNC Sekuritas, perusahaan yang jadi bagian Grup MNC milik Harry Tanoesoedibjo siap menggenjot ekspansi guna menjadi perusahaan sekuritas nomor satu di Indonesia.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan pasar modal di Indonesia akan semakin besar seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya pendapatan per kapita.
Dia memperkirakan porsi dana pihak ketiga (DPK) ke pasar modal akan bertambah. Bila saat ini berkisar hanya 10 persen dari DPK di perbankan, ke depan akan lebih besar lagi. Selain itu, jumlah perusahaan yang melantai di bursa akan semakin banyak. Sebagai gambaran, saat ini jumlah yang melantai di bursa lebih dari 700 perusahaan.
Ke depan, lanjut Hary, riset dari MNC Sekuritas harus menjangkau minimal 20 persen dari total jumlah emiten di pasar modal. Bukan hanya fokus pada indeks LQ-45. Dia menekankan, pertumbuhan bisnis sekuritas akan eksponensial sehingga MNC Sekuritas perlu mengantisipasi lonjakan permintaan di masa datang.
Harry menegaskan, MNC Group bukanlah pemain baru di pasar modal. Grup usaha ini Justru merupakan satu-satunya grup yang tumbuh secara nasional dengan latar belakang pasar modal.
"Jadi, our history is basically capital market. Mulai dari trading, underwriting, asset management, M & A. Kita the only group yang paling banyak melakukan M & A dan set up new business," jelasnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (23/1/2021).
Baca Juga
Ekspansi ke depan, lanjut Harry bakal didukung dengan jaringan Auerbach Grayson & Company LLC (AGCO), broker saham yang berpusat di New York, Amerika Serikat (AS). Perusahaan itu baru saja diakuisisi oleh induk MNC Sekuritas, PT MNC Kapital Tbk.
Dengan mengakuisisi saham AGCO, MNC Kapital Indonesia akan mendapatkan keuntungan dari kuatnya jaringan internasional AGCO, serta akses ke 126 mitra lokal di seluruh dunia.
Akuisisi ini juga bertujuan melengkapi jaringan distribusi kegiatan pasar modal MNC Sekuritas, pasar utang, investment banking, riset dan online trading. Tak hanya di Indonesia, ekspansi jaringan itu bisa menjangkau komunitas investasi global, terutama AS, Inggris dan Eropa.