Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok 2 Persen, Tinggalkan 6.300

Hingga pukul 13.50 WIB, IHSG anjlok 2,03 persen atau 130,07 poin menjadi 6.283,82. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 6.283,31-6.428,49.
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) semakin dalam pada sesi II hari ini, Jumat (22/1/2021) seiring dengan sentimen perpanjangan PPKM dan melesunya efek euforia pelantikan Presiden AS Joe Biden.

Setelah dibuka menguat 0,09 persen atau 5,68 poin ke level 6.419,57, IHSG kemudian berbalik melemah 0,14 persen atau 8,7 poin ke level 6.405,19 pada pukul 09.08 WIB.

Pada akhir sesi I, IHSG ditutup melemah 1,49 persen atau 96,03 poin ke level 6.317,86. Namun, penurunan IHSG makin dalam pada sesi II.

Hingga pukul 13.50 WIB, IHSG anjlok 2,03 persen atau 130,07 poin menjadi 6.283,82. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 6.283,31-6.428,49.

Sejumlah saham yang ambrol paling dalam siang ini ialah BRIS -6,9 persen, KAEF -6,88 persen, AGRO -6,85 persen, ANTM -6,8 persen, TINS -6,7 persen, dan WSKT -6,58 persen.

Sebelumnya, analis Binartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pelemahan IHSG tertekan oleh aksi ambil untung atau profit taking setelah IHSG menguat terdorong oleh euforia pelantikan Joe Biden sebagai presiden ke 46 Amerika Serikat.

Selain itu, perpanjangan pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa—Bali juga turut menjadi sentimen negatif bagi pergerakan indeks hari ini. Seperti diketahui, pemerintah memperpanjang PPKM menjadi hingga 8 Februari 2021.

“Terjadi aksi profit taking ketika euforia pelantikan Biden sudah mulai mereda. IHSG juga sudah sempat menguji 6500 ketika itu investor profit taking,” kata Nafan ketika dihubungi Bisnis, Kamis (21/1/2021)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper