Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor sepeda motor PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) mencanangkan belanja modal hingga Rp700 miliar yang sebagian besar digunakan untuk pembelian rutin unit kendaraan baru untuk kegiatan rental anak usahanya.
GM Corporate Communication & Sustainability Mitra Pinasthika Mustika Natalia Lusnita menuturkan terus berupaya menjaga kinerja positif pada laba bersih perusahaan. Pihaknya juga tetap mencanangkan belanja modal atau capital expenditure (capex) dengan jumlah yang cukup.
"Untuk tahun 2021 ini MPMX menganggarkan capex sebesar Rp600 miliar--Rp700 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk kegiatan rutin pembelian unit kendaraan baru untuk kegiatan usaha rental MPM Rent, unit usaha anak perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Rent," katanya kepada Bisnis, Rabu (20/1/2021).
Emiten bersandi MPMX ini masih mencoba realistis mengingat industri otomotif belum sepenuhnya pulih pasca terhantam pandemi Covid-19. Namun, dia optimistis bahwa strategi efisiensi yang dijalankan pada 2020 ini dapat berjalan dengan baik hingga 2021.
"Optimisme pasar yang semakin baik dan berangsur pulih kami yakini akan berdampak pada sektor ritel dan distribusi sehingga dapat meningkatkan realisasi penjualan," katanya.
Untuk mendukung hal tersebut, MPMX terus berkoordinasi dengan mitra-mitra leasing Perseroan untuk mempermudah penyaluran leasing. Di sektor transportasi dan asuransi, MPMX terus berupaya mengembangkan portofolio produk ke konsumen yang diharapkan secara langsung dapat meningkatkan penjualan pada 2021.
Baca Juga
Sepanjang 2020, MPMX memproyeksikan akan mencatatkan penurunan pendapatan sekitar 25 persen-30 persen dari realisasi pendapatan tahun 2019. Pada 2019, emiten berkode saham MPMX tersebut membukukan pendapatan sebesar Rp16,81 triliun. Dengan demikian, pendapatan MPMX pada 2020 diestimasi berkisar Rp 11,77 triliun-Rp 12,61 triliun pada 2020.
Adapun, pergerakan saham MPMX ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (20/1/2021) dengan tumbuh 2,97 persen ke level 520. Secara year to date (YTD) kinerja sahamnya anjlok hingga 21,8 persen.