Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Turun di Bawah Rp500 Juta, Analis : Pelemahan  Masih Dapat Berlanjut

Tim analis JPMorgan Chase & Co memperkirakan cryptocurrency bakal tertekan oleh eksodus investor yang mengikuti tren jika tidak menembus level US$40.000 segera.
Ilustrasi Bitcoin. Aset cryptocurrency dengan valuasi terbesar./Bloomberg
Ilustrasi Bitcoin. Aset cryptocurrency dengan valuasi terbesar./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bitcoin melemah menjauhi level US$40.000 pada Senin (18/1/2021). Analis memperkirakan penurunan ini masih dapat berlanjut.

Dilansir dari Bloomberg, Tim analis JPMorgan Chase & Co memperkirakan cryptocurrency bakal tertekan oleh eksodus investor yang mengikuti tren jika tidak menembus level US$40.000 segera.

Pola permintaan Bitcoin berjangka dan Grayscale Bitcoin Trust senilai US$22,9 miliar, atau reksa dana dengan underlying asset cryptocurrency, akan membantu menentukan prospek harga Bitcoin.

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (18/1/2021), Bitcoin merosot sekitar 4 persen ke level US$35.100. Sementara itu, Indodax.com mencatat harga Bitcoin berada pada level Rp502,7 juta pada pukul 12.58 WIB, setelah sempat melemah hingga Rp496 juta.

"Aliran ke Grayscale Bitcoin Trust kemungkinan akan perlu berada di atas US$100 juta per hari selama beberapa hari dan pekan mendatang agar investor tidak lari dari kelas aset ini," tulis tim analis termasuk Nikolaos Panigirtzoglou, seperti dikutip Bloomberg pada Senin (18/1/2021).

Pelaku pasar yang mencari petunjuk mengenai selera investor terhadap aset berisiko telah dicengkeram oleh reli Bitcoin yang luar biasa dan penurunan 12 persen yang menyusul setelahnya pada 8 Januari 2021.

Lonjakan cryptocurrency sejak Maret 2020 mewujudkan pasang surut di pasar keuangan yang dipenuhi dengan stimulus untuk melawan dampak dari pandemi, ditambah dengan kekhawatiran bahwa penguatan ini mungkin terbukti tidak berkelanjutan.

Tim analis JPMorgan mengatakan Bitcoin berada dalam posisi yang sama pada akhir November. Pada saat itu, level resisten masih ada pada US$20.000. Arus investor institusional ke dalam Grayscale Trust membantu aset digital terbesar di dunia ini melanjutkan relinya.

“Pelaku pasar yang mengikuti tren dapat membuat Bitcoin melanjutkan koreksi minggu lalu dan sinyal momentum secara alami akan berangsung tergerus hingga akhir Maret jika harga Bitcoin gagal menembus di atas US$40.000,” kata mereka.

Sebenarnya masih belum jelas apa yang mendorong harga Bitcoin hingga melonjak hampir empat kali lipat selama setahun terakhir. Analis sebagian besar mengatakan penguatan ini dipicu oleh pelaku pasar harian, pemodal besar, hedge fund, inestor institusional, dan bahkan tanda-tanda ketertarikan dari investor jangka panjang seperti perusahaan asuransi.

Di sisi lain, para pendukung Bitcoin berpendapat penguatan terjadi karena aset ini mulai dianggap matang sebagai aset lindung nilai terhadap pelemahan dolar AS dan kemungkinan kenaikan inflasi karena pemulihan ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper