Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontraktor pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. siap membayar kewajiban jangka pendek sehingga merasa tidak perlu mengajukan restrukturisasi kepada perbankan pada awal tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan saat ini neraca keuangan perseroan cukup kuat sehingga perseroan memiliki kemampuan yang memadai untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendek.
“Saat ini belum ada rencana restrukturisasi,” kata Mahendra kepada Bisnis, Rabu (13/1/2021).
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, emiten dengan kode saham WIKA tersebut membukukan total liabilitas senilai Rp45,26 triliun.
Perinciannya liabilitas jangka pendek senilai Rp40,18 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp5,07 triliun.
Sementara itu, total ekuitas WIKA tercatat senilai Rp16,16 triliun. Dengan demikian, total liabilitas dan ekuitas senilai Rp61,43 triliun.
Baca Juga
Adapun untuk membayar obligasi global berdenominasi rupiah yaitu komodo bond yang akan jatuh tempo pada akhir bulan ini, WIKA telah menyiapkan dananya yang telah dihimpun sejak tahun lalu.
“Terkait pelunasan global bond yang jatuh tempo, kami sudah siapkan dananya dari penerbitan obligasi dan sukuk tahap satu, bridging loan, dan dari kas perusahaan sendiri,” jelas Mahendra.
Adapun, WIKA menerbitkan komodo bond yang dicatatkan di London Stock Exchange pada 29 Januari 2018.
Dari penerbitan tersebut, WIKA mengantongi dana segar senilai US$405 juta atau setara dengan Rp5,4 triliun.