Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. telah menyerap belanja modal atau capital expenditure senilai Rp1,28 triliun per November 2020.
Realisasi tersebut jauh dari anggaran capex yang ditetapkan sebelum pandemi Rp11,5 triliun atau hanya sebesar 11,13 persen. Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan realisasi penyerapan capex pada tahun ini tinggal menunggu pembukuan pada Desember.
“Sampai dengan November 2020, capex sudah mencapai Rp1,28 triliun dan masih menunggu sampai dengan Desember berapa,” kata Mahendra kepada Bisnis, Selasa (29/12/2020).
Pada awal kuartal II/2020, emiten dengan kode saham WIKA ini sempat mengatakan capex 2020 akan dirampingkan mengingat dampak pandemi terhadap bisnis perseroan. Kala itu, perseroan bermaksud melakukan efisiensi biaya usaha serta mengupayakan pendapatan. Mahendra belum dapat menyampaikan anggaran capex pada 2021 karena masih dalam tahap konsolidasi.
Namun, sebagai gambarannya WIKA membidik target perolehan nilai kontrak baru (NKB) hingga Rp40 triliun pada 2021 atau naik 87,17 persen dari target NKB tahun ini senilai Rp21,37 triliun.
Hingga November 2020, WIKA membukukan nilai kontrak baru senilai Rp18 triliun yang mencerminkan ketercapaian sebesar 84,22 persen dari target 2020 senilai Rp21,37 triliun.