Bisnis.com, JAKARTA — Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. menyiapkan berbagai skema untuk melunasi obligasi perseroan yang jatuh tempo pada 2021 ini.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), emiten bersandi TBIG ini memiliki lima obligasi yang akan jatuh tempo tahun ini dengan akumulasi nilai mencapai Rp1,99 triliun.
Adapun obligasi senilai Rp633 miliar harus dibayarkan pada paruh pertama tahun ini, sedangkan Rp1,36 triliun sisanya jatuh tempo pada semester II/2021.
Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan untuk obligasi yang paling dekat jatuh temponya, perseroan bakal menggunakan dana kas internal.
Obligasi yang dimaksud adalah Obligasi Berkelanjutan III Tower Bersama Infrastructure Tahap IV tahun 2020 Seri A senilai Rp633 miliar yang jatuh tempo pada 4 April 2021. Obligasi ini memiliki tenor 1 tahun dengan kupon 6,25 persen.
Sementara untuk empat obligasi sisanya TBIG menyiapkan berbagai skema, mulai dari pelunasan dengan kas internal, pembiayaan kembali melalui penerbitan obligasi baru, hingga penarikan pinjaman bank.
“Kombinasi dari kas internal, penerbitan obligasi baru, dan pinjaman bank,” ujar Helmy ketika dihubungi Bisnis, akhir pekan lalu.
Meksipun demikian, Yusman mengatakan perseroan belum menetapkan proporsi masing-masing opsi tersebut, termasuk soal nilai rencana penerbitan obligasi baru yang akan digunakan untuk pembiayaan kembali atau refinancing.
“Belum kami putuskan,” pungkasnya.