Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menegaskan tidak menggunakan jasa figur publik ataupun media untuk mengatrol nilai sahamnya.
Pada penutupan perdagangan Rabu (6/1/2021), saham ANTM koreksi 0,45 persen atau 10 poin menjadi Rp2.2220, setelah bergerak di rentang Rp2.130-Rp2.290. Total transaksinya mencapai Rp1,4 triliun.
SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko dalam suratnya ke Bursa Efek Indonesia menjelaskan perseroan tidak memiliki kerja sama dengan media, influencer, dan figur publik dalam melakukan promosi saham Antam.
"Antam berfokus pada optimalisasi kinerja produksi dan penjualan komoditas utama nikel, emas, dan bauksit, melalui penerapan protokol kesehatan yang konsisten," paparnya.
Pada 2021, sambung Kunto, Antam juga terus meningkatkan nilai tambah produk serta melaksanakan implementasi kebijakan strategis terkait pengelolaan biaya yang tepat dan efisien sejalan dengan situasi pandemi.
Hal itu dilakukan agar Antam dapat terus mencatatkan kinerja positif, sehingga dapat memberikan nilai yang baik bagi pemangku kepentingan dan pemegang saham.
Baca Juga
Seperti diketahui, saham ANTM menembus rekor tertingginya sejak 2011 pada perdagangan Senin (4/1/2021) di tengah cuitan Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, soal portofolio sahamnya.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham ANTM menguat 13,18 persen atau 255 poin ke level Rp2.190 pada akhir penutupan perdagangan Senin (4/1/2021). Posisi itu sekaligus menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir atau satu dekade.
Terlepas dari aksi 'pom-pom saham' dari Kaesang, saham ANTM sejatinya memiliki kinerja gemilang di tengah tren penguatan harga emas dan keikutsertaan Antam dalam proyek baterai listrik.
Mengutip Bloomberg, harga emas global telah menguat 25 persen lebih tinggi selama tahun 2020, kenaikan setahun penuh terbesar sejak 2010. Adapun kenaikan harga emas pada Desember 2020 ditopang oleh penurunan dolar AS ke level terendah sejak April 2018.
Aneka Tambang juga bergabung dalam konsorsium BUMN dalam proyek baterai listrik senilai US$9,8 miliar atau sekitar Rp138,18 triliun (estimasi kurs Rp14.100 per dolar AS) yang bekerja sama dengan LQ Energy Solution.
Sepanjang 2020, saham ANTM naik 130,36 persen. Investor asing juga masuk dengan net buy Rp90,97 miliar sepanjang 2020.