Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham India melemah dari rekor tertingginya di tengah kekhawatiran bahwa penerapan pembatasan yang lebih ketat untuk mengendalikan kasus virus corona dapat menghambat pemulihan ekonomi.
Dilansir dari Bloomberg, indeks S&P BSE Sensex terpantau melemah 0,2 persen ke level 48.086,53 pada pukul 9.50 pagi waktu Mumbai, menghentikan reli penguatan sembilan hari berturut-turut.
Pelemahan ini sekaligus menghentikan penguatan beruntun terpanjang sejak pertengahan Oktober. Indeks NSE Nifty 50 juga tergelincir 0,2 persen.
Meskipun prospek vaksin untuk memadamkan pandemi telah membantu indeks saham India menyentuh rekor tertinggi berturut-turut, penerapan lockdown baru dari Australia dan Inggris telah membuat beberapa investor berhati-hati.
“Ada jeda singkat tetapi pasar ini tetap menjadi pasar 'beli saat turun' bagi investor," kata kepala analis Capitalvia Global Research Ltd. Gaurav Garg, seperti dikutip Bloomberg.
“Dengan permintaan saham teknologi yang tetap kuat, kami tetap optimis tentang pendapatan untuk seluruh sektor teknologi,” lanjutnya.
Baca Juga
Musim laporan pendapatan kuartalan India dimulai minggu ini dan diperkirakan ada komentar mengenai prospek bisnis. Eksportir perangkat lunak terbesar di Asia, Tata Consultancy Services Ltd., dijadwalkan untuk mengumumkan laporan keuangan pada hari Jumat.