Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan berbalik melemah pada sesi perdagangan awal Selasa (5/1/2021) menyusul koreksi yang terjadi di bursa global.
Pada perdagangan Selasa (5/1/2021) hingga pukul 09.03 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau melemah 0,39 persen ke posisi 6.083,948. Adapun, pada penutupan perdagangan Senin (4/1/2021) IHSG ditutup menguat 125,82 poin atau naik 2,1 persen ke level 6.104,89.
Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 106 saham berhasil menguat, 187 saham melemah, sedangkan 178 saham lainnya tampak tidak bergerak dari posisi pada perdagangan sebelumnya.
Investor asing tercatat melakukan transaksi net buy sebesar Rp9,61 miliar dengan sasaran aksi beli ke saham perbankan, seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp8,4 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) sebesar Rp7,6 miliar.
Adapun, pelemahan IHSG dipimpin oleh saham PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) yang terkoreksi 2,14 persen, disusul oleh PT Itama Ranoraya Tbk., (IRRA) melemah 1,76 persen, dan PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) yang turun 1,65 persen.
Sementara itu, penguatan dipimpin oleh saham PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) yang naik 8,84 persen, diikuti saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang naik 3,9 persen, dan saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) yang naik 3,18 persen.
Baca Juga
Sebelumnya, tim analis NH Korindo Sekuritas Indonesia menyampaikan Wall Street membuka perdagangan tahun 2021 dengan aksi jual masif yang menyebabkan ketiga indeks utama melemah.
Pelaku pasar mengkhawatirkan jumlah kasus Covid-19 yang tidak kunjung turun serta hasil perhitungan suara di negara bagian Georgia yang akan menentukan kontrol dari kursi senat.
Dari bursa domestik, setelah mencatat penguatan signifikan yang didukung perbaikan data-data ekonomi, ruang kenaikan IHSG cenderung menjadi lebih terbatas.
"Untuk hari ini, pergerakan indeks acuan akan cenderung terkonsolidasi pada rentang 6.023 - 6.143," paparnya.