Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dijadwalkan bakal menutup perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi pada Rabu (30/12/2020).
Dalam undangan Bursa Efek Indonesia perihal penutupan perdagangan BEI 2020 dan pembukaan perdagangan BEI 2021, acara akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo.
"Sehubungan dengan akan diselenggarakannya Acara Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2020 dan Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021 yang rencananya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo, dengan ini kami mengundang Rekan – rekan Wartawan Pasar Modal untuk berkenan hadir dalam acara tersebut secara virtual,"
Penutupan perdagangan BEI dilaksanakan pada Rabu, 30 Desember 2020. Acara dimulai pukul 14.30 WIB hingga 15.30 WIB. Presiden akan menutup perdagangan sekitar pukul 15.00 WIB, dan melanjutkan ke penandatanganan sertifikat peresmian penutupan BEI 2020. Turut hadir dalam acara tersebut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.
Sementara itu, agenda pembukaan perdagangan BEI 2021 akan dilakukan pada 4 Januari 2021 sekitar pukul 09.00 WIB. Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021 sekaligus Peluncuran Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi (Securities Crowdfunding) oleh Presiden Republik Indonesia.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan bakal merevisi regulasi mengenai urun dana saham atau equity crowd funding, mulai dari sisi kriteria penerbit hingga jenis efek yang ditawarkan.
Baca Juga
Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal IA OJK Luthfy ZaiN Fuady mengatakan langkah ini dilakukan sebagai upaya mengakomidasi kebutuhan sektor usaha kelas meneengah (UKM) dalam mencari pendanaan di pasar modal.
Pasalnya, sejak aturan crowrd funding ini dirilis pada 2018 hingga saat ini, baru ada 111 emiten yang menggunakan equity crowd funding sebagai alat untuk mencari pendanaan, dengan emisi yang hanya sekitar Rp50 miliar.