Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham 2020 Sepi Ditinggal Investor Institusi, jadi Sandungan IPO Jumbo

Selain mempertimbangkan kondisi internal perusahaan maupun industri, biasanya calon emiten juga akan mencermati keadaan di pasar modal agar IPO berjalan mulus.
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi pasar modal yang sepi akan investor institusi pada masa pandemi 2020 disebut menjadi batu sandungan kelancaran penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) berukuran jumbo.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan bahwa aksi IPO dipilih oleh korporasi untuk menggalang dana dengan menawarkan surat berharga berupa saham.

Selain mempertimbangkan kondisi internal perusahaan maupun industri, biasanya calon emiten juga akan mencermati keadaan di pasar modal agar IPO berjalan mulus.

“Untuk tahun ini memang kondisi pasar modal mengalami penurunan dengan adanya sentimen tambahan dari Covid-19, sehingga turut mempengaruhi mood maupun minat pelaku pasar terhadap pasar modal,” kata Reza kepada Bisnis, Jumat (25/12/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per 27 Desember 2020, terdapat 50 perusahaan tercatat baru tahun ini dengan dana yang dihimpun senilai total Rp5,49 triliun.

Raihan dana jumbo di pasar modal pada tahun ini didapatkan oleh PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) senilai Rp1,03 triliun. Adapun, CARE melakukan IPO pada 13 Maret 2020 atau sebelum Covid-19 memukul ekonomi secara global.

Pada perdagangan akhir tahun ini bakal ada perusahaan baru yang akan mencatatkan sahamnya yaitu PT Solusi Sinergi Digital Tbk. yang mengincar dana segar hingga Rp82,97 miliar.

Dengan demikian, pada 2020 penggalangan dana lewat IPO hanya mencapai Rp6,31 triliun atau turun 58,81 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang senilai Rp15,32 triliun.

Hingga 23 Desember 2020, BEI pun telah mengantongi sebanyak 17 perusahaan lagi yang akan melakukan IPO, yang mana satu di antaranya yaitu PT Solusi Sinergi Digital Tbk. dipastikan listing sebelum tutup tahun.

Dari 17 perusahaan tersebut, calon emiten paling banyak berasal dari sektor perdagangan, jasa, dan investasi sebanyak 6 perusahaan.

Kemudian masing-masing 2 perusahaan dari sektor properti, real estat, dan konstruksi bangunan; infrastruktur, utilitas, dan transportasi; pertanian; aneka industri; dan keuangan. Selanjutnya satu calon emiten lagi berasal dari sektor tambang.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper