Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama dengan pelemahan 0,44 persen setelah bergerak fluktuatif sepanjang sesi. IHSG terpuruk bersamaan dengan tren serupa di Asia menyusul permintaan Presiden AS Donald Trump untuk mengamandemen regulasi terkait stimulus yang baru disahkan.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 26,58 poin ke level 5.996,71 di sesi pertama. Indeks sempat membuat decak kagum dengan mencetak penguatan 1 persen di awal perdagangan.
Belum genap 30 menit perdagangan berlangsung, IHSG berbalik melemah hingga anjlok 2 persen. Hingga akhir sesi, indeks bergerak labil sebelumnya akhirnya ditutup melemah. Sepanjang sesi indeks bergerak di rentang 5.853,26 hingga 6.104,36.
Sebanyak 156 saham menguat, 302 saham melemah, dan 251 saham stagnan dibandingkan dengan posisi kemarin. Secara sektoral, 7 sektor melemah dan sisanya menguat. Pelemahan dipimpin sektor aneka industri yang terkoreksi 1,6 persen.
Saham PT Astra International Tbk. dan PT Chandar Asri Petrochemical Tbk. menjadi pemberat indeks. Kedua emiten itu mencetak pelemahan 1,65 persen dan 2,18 persen.
Sementara itu saham PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. menjadi penahan indeks dari koreksi lebih dalam. Saham BBCA naik 0,6 persen sedangkan saham TBIG melejit 5,66 persen.
Baca Juga
Sementara itu hingga pukul 12.00 bursa Asia yang sempat tertekan terpantau berbalik menguat. Indeks Topix di Jepang dan Hang Seng di Hong Kong menguat masing-masing 0,07 persen dan 0,44 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan bahkan naik tajam hampir 1 persen.
Sebelumnya bursa saham berjangka di AS sempat goyang setelah Presiden AS Donald Trump meminta Kongres mengubah undang-undang paket bantuan pandemi yang disahkan awal pekan ini. Dilansir dari Bloomberg, Trump mengisyaratkan dia mungkin tidak menandatangani paket bantuan bipartisan senilai $ 900 miliar hanya sehari setelah Kongres mengesahkannya