Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan hari ini, Senin (21/12/2020) di tengah kesepakatan paket stimulus AS dan kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix dan Nikkei 225 ditutup melemah masing-masing 0,23 persen dan 0,18 persen, sedangkan indeks Hang Seng melemah 0,58 persen.
Di sisi lain, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China ditutup menguat masing-masing 0,76 persen dan 0,94 persen. Sementara itu, indeks Kospi ditutu menguat 0,23 persen.
Para pemimpin Kongres AS pada Minggu (21/12) mencapai kesepakatan mengenai bantuan stimulus senilai US$900 miliar untuk mendukung ekonomi AS di tengah meningkatnya kasus virus.
Di sisi lain, kekhawatiran penyebaran virus corona di Inggris mulai meningkat setelah otoritas kesehatan menemukan mutasi virus corona baru yang menyebar lebih cepat. Sementara itu, Sydney menerapkan pembatasan baru menyusul cluster penyebaran virus yang berkembang.
Teks undang-undang stimulus AS masih ditulis, tetapi Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan di lantai Senat bahwa terobosan bipartisan yang diperlukan agar RUU tersebut disahkan telah dicapai. Pemungutan suara RUU tersebut akan dilakukan di Senat dan DPR pada hari ini.
Baca Juga
“Bagi banyak orang, akhir tahun 2020 tidak bisa datang cukup cepat,” kata kepala ekonom First Abu Dhabi Bank Pjsc, Simon Ballard, seperti dikutip Bloomberg.
"Patogen ini telah menimbulkan kekacauan di pasar keuangan, jadi kami memperkirakan harapan Tahun Baru dari banyak pelaku pasar adalah kedatangan dan distribusi vaksin virus corona,” lanjutnya.
Lebih dari 16 juta warga Inggris sekarang diharuskan untuk tinggal di rumah saat lockdown penuh diberlakukan di London dan Inggris bagian tenggara. beberapa negara Eropa lain juga mengambil langkah untuk membatasi perjalanan dengan Inggris.
Di AS, imunisasi Covid-19 dengan vaksin dari Moderna Inc. kemungkinan akan dimulai Senin.