Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Tahan Suku Bunga,  Rupiah Kembali Menguat

Pelaku pasar merespons positif langkah Bank Indonesia dalam mempertahankan tingkat bunga acuan. Walhasil nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat hari ini, Kamis (17/12/2020).
Karyawan menghitung dolar AS di Jakarta, Rabu (18/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menghitung dolar AS di Jakarta, Rabu (18/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA –  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Ameriak Serikat kembali menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (17/12/2020). Kabar penggratisan vaksin virus corona dan keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan menjadi sejumlah katalis positif.

Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (17/12/2020), nilai rupiah ditutup naik 0,12 persen atau 17,5 poin menjadi Rp14.107,5 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS terkoreksi 0,57 persen menjadi 89,934.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, pergerakan nilai rupiah ditopang oleh respon positif pelaku pasar terkait pernyataan Presiden Jokowi untuk menggratiskan vaksin Covid-19 kepada masyarakat.

“Kabar tersebut disambut baik pelaku pasar, setidaknya pengeluaran masyarakat untuk vaksinasi menjadi nol, dan bisa dialihkan untuk konsumsi lainnya,” katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (17/12/2020).

Selanjutnya, sentimen positif lainnya adalah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Desember 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,75 persen. 

Keputusan ini mempertimbangkan perkiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga, dan sebagai langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Sementara itu, dari luar negeri, keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan mempertahankan suku bunga acuan di bawah 0,25 persen juga direspon positif pelaku pasar. Federal Reserve (The Fed) juga berkomitmen menjaga kebijakan pelonggaran kuantitatif.

Disamping itu kabar stimulus fiskal di AS yang menemui titik terang.  Titik terang mulai terlihat dari pembahasan stimulus fiskal di AS setelah Partai Demokrat dan Partai Republik merilis proposal senilai US$908 miliar Senin lalu. 

Saat ini, Ketua DPR dari Partai Republik dan Partai Demokrat terus melakukan pembicaraan guna menyelesaikan poin-poin penting dalam anggaran tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper