Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau menguat menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI).
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau menguat 3,5 poin atau 0,02 persen ke level Rp14.121,,5 per dolar AS pada pukul 10.21 WIB.Pada perdagangan kemarin rupiah ditutup di level Rp14.125 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah juga terpantau melemah tipis berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Dollar Spot Rate atau Jisdor. Data Bank Indonesia menunjukkan, rupiah berada di level Rp14.152 per dolar AS, melemah super tipis dari posisi kemarin di Rp14.151 per dolar AS.
Semenara itu indeks dolar terpantau melemah 0,35 persen le level 90,14. Dolar makin terpuruk setelah awal pekan ini turun ke level terendah sejak April 2018.
Pelemahan dolar itu dimanfaatkan mata uang Asia untuk unjuk gigi. Mayoritas mata uang Asia terpantau menguat, dipimpin dolar Singapura yang menguat 0,21 persen.
Di sisi lain, BI akan mengumumkan hasil rapat dewan gubernur siang ini. BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 3,75 persen meski masih memiliki ruang penurunan lebih lanjut.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pada hari ini sebenarnya terdapat sentimen positif dari keputusan pemerintah untuk tidak memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat pada periode Natal dan Tahun Baru.
Hal itu membuat pelaku pasar kembali masuk ke pasar keuangan Indonesia karena kekhawatiran mengenai PSBB ketat tidak terkonfirmasi.
“Untuk perdagangan Kamis (17/12/2020), mata uang rupiah kemungkinan dibuka melemah di level Rp14.105 — Rp14.155,” kata Ibrahim, Rabu (16/12/2020).