Bisnis.com, JAKARTA - PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) melansir mengumumkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lau Gunung yang dikelola anak usaha perseroan di Sumatra Utara resmi beroperasi.
GM Corporate Affairs Nusantara Infrastructure Deden Rochmawaty mengatakan PLTA Lau Gunung akan mengalirkan listrik melalui jaringan listrik PLN mulai hari ini, Kamis (17/12/2020). Pembangkit tersebut akan melayani sekitar 10.000 masyarakat di Kabupaten Dairi dan Kabupaten Karo.
“PLTA Lau Gunung diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan sehari- hari masyarakat dari sisi pendidikan, perekonomian, industri, dan kegiatan lainnya melalui pendistribusian listrik ke berbagai tempat di wilayah tersebut,” kata Deden dalam keterangan resmi, Kamis (17/12/2020).
PLTA Lau Gunung memiliki kapasitas 15 megawatt berlokasi di Desa Lau Gunung, Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi. PLTA Lau Gunung ini beroperasi menggunakan teknologi mutakhir yang terdiri dari 2 turbin.
Sistem operasi PLTA memanfaatkan aliran Sungai Lau Gunung yang kemudian diolah masuk ke terowongan sepanjang 1,6 kilometer dengan debit air sekitar 13 meter kubik per detik. PLTA ini memanfaatkan debit air dari daerah aliran sungai seluas 519,34 kilometer persegi dengan panjang sungai utama 47,5 kilometer.
Terowongan berfungsi sebagai waterway atau saluran penghantar ke kolam penampungan (headpond). Selanjutnya, air diteruskan ke power house atau rumah mesin untuk memutar turbin pembangkit listrik melalui pipa pesat (penstocks).
Baca Juga
Total investasi yang digelontorkan untuk pembangunannya mencapai kisaran Rp500 miliar. Sebagian pendanaan dibiayai melalui kredit investasi dari Bank BCA.
Proses pembangunan PLTA Lau Gunung memakan waktu 2,6 tahun melalui kerja sama PT Energi Infranusantara (EI) dan PT PP Energi (PPE) selaku anak usaha dari PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk.
Pengoperasian PLTA Lau Gunung juga disebut merupakan bentuk kontribusi nyata Nusantara Infrastructure dalam meningkatkan penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan, khususnya dalam menurunkan emisi gas rumah kaca di atmosfer, khususnya karbon dioksida.