Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah produksi film PT MD Pictures Tbk. (FILM) optimistis kinerja perusahaan akan pulih pada 2021 mendatang seiring dengan pengembangan sektor digital.
Presiden Direktur MD Pictures Manoj Punjabi mengatakan pihaknya optimistis kinerja perusahaan akan pulih pada 2021 mendatang. Hal tersebut didasari dari sejumlah upaya yang telah dilakukan selama pandemi.
Manoj menjelaskan, selama pandemi virus corona, perusahaan mampu beradaptasi dengan mengembangkan sektor digital. Hal ini dilakukan dengan meluncurkan konten-konten baru langsung ke platform over the top (OTT) milik sendiri dan mitra perusahaan.
Meski demikian, Manoj juga meyakini industri bioskop Indonesia akan kembali pulih pada 2021 mendatang. Hal ini pun akan berimbas pada kenaikan penerimaan perusahaan dari sektor tersebut.
"Menurut kami, sektor bioskop pada 2020 merupakan titik terendahnya. Tahun depan kami optimistis akan kembali pulih," katanya dalam paparan publik perusahaan pada Selasa (15/12/2020).
Untuk itu, perusahaan menargetkan jumlah penonton bioskop sebesar 10 juta penonton pada 2021 mendatang. Dari jumlah tersebut, perusahaan memproyeksikan pendapatan sebanyak Rp180 miliar.
Baca Juga
Manoj mengatakan, target tersebut cukup konservatif mengingat pandemi yang masih terjadi. Namun, perusahaan optimistis dapat mencapai angka tersebut dengan sejumlah film yang akan dirilis pada tahun depan.
"Kami yakin animo masyarakat terhadap sejumlah judul film kami yang akan rilis tahun depan cukup besar, beberapa diantaranya adalah KKN di Desa Penari dan Catatan Si Boy," lanjutnya.
Sementara itu, dari sektor digital, perusahaan mematok target penerimaan sebesar Rp120 miliar. Jumlah ini tumbuh 2 kali lipat dibandingkan pendapatan daripada 2019 lalu di kisaran Rp60 miliar.
Ia melanjutkan, penerimaan dari sektor digital juga berpeluang menembus perkiraan awal. Pasalnya, perusahaan dapat kembali menayangkan konten-konten yang sebelumnya telah tayang di bioskop ke platform streamingnya.
"Apabila target dari sinema tidak tercapai, penerimaan dapat digenjot dari sektor digital, jadi sangat fleksibel," katanya.
Sebagai informasi, pendapatan emiten berkode saham FILM tersebut pada kuartal III/2020 menurun signifikan 51 persen menjadi hanya Rp84,22 miliar pada kuartal III/2020. Dari jumlah tersebut, kontribusi sektor digital terhadap penerimaan adalah sebesar Rp41,4 miliar.
Sementara itu, penerimaan dari sinema tergerus menjadi Rp17,3 miliar dari sebelumnya Rp83,8 miliar pada kuartal III/2019 Akibat penurunan kinerja ini, FILM mencetak rugi bersih sebesar Rp45,24 miliar.