Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Digital Jadi Tumpuan, MD Pictures (FILM) Optimistis Rebound Tahun Depan

Manajemen MD Pictures menyatakan, selama pandemi virus corona, perusahaan mampu beradaptasi dengan mengembangkan sektor digital. Hal ini dilakukan dengan meluncurkan konten-konten baru langsung ke platform over the top (OTT) milik sendiri dan mitra perusahaan. 
(kiri-kanan). Lesley Simpson, Country Manager WeTV iflix; Angga Yunanda, aktor; Manoj Punjabi, President Director MD Pictures; Syifa Hadju, aktris; Monty Tiwa, Sutradara berfoto bersama usai syukuran dimulainya produksi film serial Kisah Untuk Geri di Gedung MD Place, Jakarta (1/10). Pada Oktober 2020 FILM luncurkan 5 premier eksklusif. Istimewa
(kiri-kanan). Lesley Simpson, Country Manager WeTV iflix; Angga Yunanda, aktor; Manoj Punjabi, President Director MD Pictures; Syifa Hadju, aktris; Monty Tiwa, Sutradara berfoto bersama usai syukuran dimulainya produksi film serial Kisah Untuk Geri di Gedung MD Place, Jakarta (1/10). Pada Oktober 2020 FILM luncurkan 5 premier eksklusif. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rumah produksi film PT MD Pictures Tbk. (FILM) optimistis kinerja perusahaan akan pulih pada 2021 mendatang seiring dengan pengembangan sektor digital. 

Presiden Direktur MD Pictures Manoj Punjabi mengatakan pihaknya optimistis kinerja perusahaan akan pulih pada 2021 mendatang. Hal tersebut didasari dari sejumlah upaya yang telah dilakukan selama pandemi. 

Manoj menjelaskan, selama pandemi virus corona, perusahaan mampu beradaptasi dengan mengembangkan sektor digital. Hal ini dilakukan dengan meluncurkan konten-konten baru langsung ke platform over the top (OTT) milik sendiri dan mitra perusahaan. 

Meski demikian, Manoj juga meyakini industri bioskop Indonesia akan kembali pulih pada 2021 mendatang. Hal ini pun akan berimbas pada kenaikan penerimaan perusahaan dari sektor tersebut. 

"Menurut kami, sektor bioskop pada 2020 merupakan titik terendahnya. Tahun depan kami optimistis akan kembali pulih," katanya dalam paparan publik perusahaan pada Selasa (15/12/2020).

Untuk itu, perusahaan menargetkan jumlah penonton bioskop sebesar 10 juta penonton pada 2021 mendatang. Dari jumlah tersebut, perusahaan memproyeksikan pendapatan sebanyak Rp180 miliar. 

Manoj mengatakan, target tersebut cukup konservatif mengingat pandemi yang masih terjadi. Namun, perusahaan optimistis dapat mencapai angka tersebut dengan sejumlah film yang akan dirilis pada tahun depan. 

"Kami yakin animo masyarakat terhadap sejumlah judul film kami yang akan rilis tahun depan cukup besar, beberapa diantaranya adalah KKN di Desa Penari dan Catatan Si Boy," lanjutnya. 

Sementara itu, dari sektor digital, perusahaan mematok target penerimaan sebesar Rp120 miliar. Jumlah ini tumbuh 2 kali lipat dibandingkan pendapatan daripada 2019 lalu di kisaran Rp60 miliar. 

Ia melanjutkan, penerimaan dari sektor digital juga berpeluang menembus perkiraan awal. Pasalnya, perusahaan dapat kembali menayangkan konten-konten yang sebelumnya telah tayang di bioskop ke platform streamingnya. 

"Apabila target dari sinema tidak tercapai, penerimaan dapat digenjot dari sektor digital, jadi sangat fleksibel," katanya. 

Sebagai informasi, pendapatan emiten berkode saham FILM tersebut pada kuartal III/2020 menurun signifikan 51 persen menjadi hanya Rp84,22 miliar pada kuartal III/2020. Dari jumlah tersebut, kontribusi sektor digital terhadap penerimaan adalah sebesar Rp41,4 miliar. 

Sementara itu, penerimaan dari sinema tergerus menjadi Rp17,3 miliar dari sebelumnya Rp83,8 miliar pada kuartal III/2019 Akibat penurunan kinerja ini, FILM mencetak rugi bersih sebesar Rp45,24 miliar. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper