Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Milik Lo Kheng Hong Ini Pede Tahun Depan Kinerja Lebih Moncer

Kendati pendapatan dan laba turun hingga kuartal III/2020, emiten milik Grup Indika dan Lo Kheng Hong PT Petrosea Tbk. mencatat gross profit margin yang lebih baik. Perseroan optimis tahun depan kinerja bakalpulih seiring dengan prospek yang lebih cerah.
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com
Aktivitas kontrak pertambangan PT Petrosea Tbk. Anak usaha Indika Energy ini memiliki pengalaman 48 tahun di bidang kontraktor pertambangan./petrosea.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor pertambangan, PT Petrosea Tbk., optimistis kinerja perseroan secara keseluruhan dapat bertumbuh lebih baik pada 2021 dibandingkan dengan tahun ini. 

Presiden Direktur Petrosea Hanifa Indradjaya mengatakan bahwa pihaknya melihat prospek bisnis yang lebih cerah pada tahun depan sehingga perseroan memiliki ruang tumbuh lebih baik setelah mengalami tekanan pada tahun ini akibat pandemi Covid-19.

Dia pun menilai kendati perseroan mengalami penurunan pendapatan dan laba dibandingkan dengan tahun lalu, perseroan berhasil membukukan gross profit margin (GPM) yang lebih besar secara tahunan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham PTRO itu membukukan pendapatan sebesar US$249,92 juta hingga kuartal III/2020, turun 34 ,01 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$378,74 juta.

Sementara itu, PTRO mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$13 juta, terkoreksi 36,8 persen dibandingkan dengan kuartal III/2019 sebesar US$20,5 juta.

Namun, PTRO berhasil mencatatkan GPM sebesar 19 persen pada sembilan bulan pertama tahun 2020, dibandingkan dengan 15 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Dia mengatakan bahwa dengan perolehan tersebut membuktikan perseroan tahan banting di masa yang cukup sulit, sehingga peluang pemulihan cukup besar dan posisi yang sangat baik untuk segera pulih.

“Bayangkan perusahaan yang memiliki capital intensive dengan natural operating leverage yang juga tinggi bisa mendapatkan pencapaian itu di saat kondisi downturn. Apalagi jika backlog kontrak yang diyakini semakin tumbuh pada tahun depan,” ujar Hanafi saat paparan publik secara daring, pada Selasa (15/10/2020).

Adapun, Direktur Keuangan Petrosea Romi Novan Indrawan mengaku terdapat beberapa kontrak baru yang sudah mendekati final dan akan dikantongi perseroan pada akhir tahun ini atau awal 2021. 

Hal itu lah yang mendorong perseroan optimistis perolehan backlog atau kontrak di tangan pada tahun ini lebih baik daripada tahun lalu dan akan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan ke depan..

Sebagai gambaran hingga Oktober 2020 saja, PTRO telah menggenggam backlog sebesar US$812 juta, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan kontrak di tangan sepanjang 2019 hanya sebesar US$500 juta.

“Kami berharap pertumbuhan ini tetap terjadi pada tahun depan dengan beberapa strategi yang akan dilakukan perseroan baik melalui intensifikasi klien yang sudah ada sekarang dan penambahan klien baru,” ujar Novan.

Selain itu, perseroan juga memiliki kontrak engineering, procurement, & construction (EPC) untuk proyek proyek tambang Awak Emas yang sampai saat ini dalam tahap Front End Engineering Design (FEED).

Untuk diketahui, pada 23 Maret 2020 lalu PTRO menandatangani perjanjian pemberian jasa FEED untuk proyek tambang emas Awak Mas senilai US$ 11,45 juta dengan masa 40 minggu dari tanggal kontrak.

Petrosea sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT Indika Energy Tbk. sebesar 69,80 persen. Investor kawakan Lo Kheng Hong juga memiliki porsi saham cukup signifikan, yaitu sebesar 15,01 persen. Adapun 13,5 persen lainnya dimiliki oleh publik.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper