Bisnis.com, JAKARTA — PT Kresna Graha Investama Tbk. membukukan kenaikan pendapatan sepanjang periode sembilan bulan yang berakhir pada September 2020. Sayangnya, perseroan belum berhasil mencetak laba.
Berdasarkan laporan keuangan yang ada di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, emiten bersandi KREN ini mencetak pendapatan sepanjang tahun berjalan hingga akhir kuartal III/2020 sebesar Rp8,53 triliun.
Realisasi tersebut naik 4,75 persen dibandingkan dengan pendapatan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp8,14 triliun.
Adapun pendapatan KREN mayoritas berasal dari segmen bisnis teknologi dan digital yakni Rp8,63 triliun. Namun, perolehan ini tergerus pendapatan segmen investasi dan keuangan yang defisit sekitar Rp150 miliar.
Di sisi lain, beban usaha perseroan juga terpantau membengkak 10,43 persen, dari yang semula Rp7,87 triliun menjadi Rp8,68 triliun.
Walhasil, per akhir kuartal III/2020 induk dari Kresna Sekuritas ini merugi. Adapun, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk perseroan adalah sebesar Rp67 miliar.
Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu, KREN masih mencatatkan untung sebesar Rp276 miliar.
Sementara itu, dari pos kewajiban, KREN mampu menekan liabilitasnya sebesar 12,88 persen menjadi Rp737 miliar dari posisi tahun lalu Rp846 miliar. Pun, ekuitas perseroan turun 19,58 persen menjadi Rp3,46 triliun.
Aset KREN per akhir September 2020 tercatat sebesar Rp3,46 triliun, susut 19,58 persen dari posisi aset akhir 2019 lalu yang sebesar Rp4,30 triliun. Adapun aset itu terdiri atas aset lancar Rp2,33 triliun dan aset tidak lancar Rp1,12 triliun.