Bisnis.com, JAKARTA – Emiten berkapitalisasi besar PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT H.M. Sampoerna Tbk. (HMSP) terpantau menjadi saham dengan catatan transaksi terbesar selama sepekan terakhir.
Dikutip dari keterangan mingguan Bursa Efek Indonesia yang dirilis Jumat (11/10/2020), saham BBCA mencatatkan transaksi sebesar Rp3,96 triliun yang didominasi oleh aksi jual beli oleh pelaku pasar luar negeri.
Di sisi lain, asing juga mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,68 triliun selama sepekan terakhir. Harga saham BBCA sendiri menguat 4,26 persen dalam sepekan terakhir.
Sementara itu, saham emiten rokok HMSP mengekor dengan nilai transaksi sebesar Rp3,18 triliun dalam sepekan terakhir.
Sayangnya, selama sepekan terakhir, saham HMSP sudah terjungkal 6,61 persen dengan nilai jual bersih asing sebesar Rp335,89 triliun.
Hal ini diakibatkan oleh sentimen negatif yang menyerang industri rokok secara keseluruhan yakni kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) rata-rata 12,5 persen pada 2021.
Baca Juga
Sentimen tersebut dianggap dapat menekan kinerja produsen rokok tier satu seperti HMSP yang kemungkinan akan menaikkan lagi harga jual eceran (HJE), dan akhirnya membuat produknya tidak lagi terjangkau oleh konsumennya.
Sementara itu, saham PT Pool Advista Finance Tbk. (POLA) dan PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA) mencatatkan kenaikan harga saham tertinggi dalam pekan ini masing-masing 143,56 persen dan 92,73 persen.
Adapun, saham PT Asia Sejahtera Mina Tbk. (AGAR) dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mengalami penurunan harga saham terdalam pada pekan ini masing-masing 19,15 persen dan 18,27 persen.
Terakhir, Mirae Asset Sekuritas terpantau menjadi broker yang paling aktif melakukan transaksi pada pekan ini tercermin dari nilai transaksi saham, volume transaksi saham dan frekuensi transaksi sahamnya yang mengungguli beberapa sekuritas lain.
Pada periode 7 hingga 11 Desember 2020, sekuritas asal Korea Selatan tersebut mencatatkan nilai transaksi saham sebesar Rp18,5 triliun, volume transaksi sebesar 34.037 unit saham, dan frekuensi transaksi saham sebanyak 1,94 kali.