Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Pekan, Investor Asing Profit Taking Rp1,3 Triliun

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan net sell senilai Rp1,31 triliun pada penutupan perdagangan Jumat (11/12/2020).
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Investor asing cenderung melakukan aksi jual pada perdagangan Jumat (11/12/2020) di tengah fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bolak-balik zona merah dan hijau.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan net sell senilai Rp1,31 triliun pada penutupan perdagangan Jumat. investor asing mencatatkan net sell senilai Rp69,44 miliar. Hal itu meneruskan tren net sell sejak Selasa (8/12/2020) sebesar Rp737,2 miliar, dan Kamis (10/12/2020) senilai Rp69,44 miliar.

Pada penutupan perdagangan pukul 15.00 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di posisi 5.938,33, naik 0,08 persen atau 4,6 poin. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 5.924,37 - 5.976,57.

Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 205 saham berhasil menguat, 266 saham melemah, sedangkan 157 saham lainnya tampak tidak bergerak dari posisi pada perdagangan sebelumnya.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi sasaran utama jual asing dengan net sell Rp263,1 miliar. Saham BBRI pun koreksi 1,15 persen menuju Rp4.280.

Sebaliknya, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan net buy terbesar, yakni Rp624,9 miliar. Saham BBCA pun naik 2,43 persen menuju Rp33.675.

Sementara itu, saham-saham farmasi mengisis jajaran top losers. Pelemahan dipimpin oleh saham PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) yang turun 6,99 persen, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) yang turun 6,92 persen, PT Phapros Tbk. (PEHA) merosot 6,91 persen, dilanjutkan PT Indofarma Tbk. (INAF) yang melemah 6,83 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper