Bisnis.com, JAKARTA - Investor asing cenderung melakukan aksi jual pada perdagangan Jumat (11/12/2020) di tengah fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bolak-balik zona merah dan hijau.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan net sell senilai Rp1,31 triliun pada penutupan perdagangan Jumat. investor asing mencatatkan net sell senilai Rp69,44 miliar. Hal itu meneruskan tren net sell sejak Selasa (8/12/2020) sebesar Rp737,2 miliar, dan Kamis (10/12/2020) senilai Rp69,44 miliar.
Pada penutupan perdagangan pukul 15.00 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di posisi 5.938,33, naik 0,08 persen atau 4,6 poin. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 5.924,37 - 5.976,57.
Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 205 saham berhasil menguat, 266 saham melemah, sedangkan 157 saham lainnya tampak tidak bergerak dari posisi pada perdagangan sebelumnya.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi sasaran utama jual asing dengan net sell Rp263,1 miliar. Saham BBRI pun koreksi 1,15 persen menuju Rp4.280.
Sebaliknya, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan net buy terbesar, yakni Rp624,9 miliar. Saham BBCA pun naik 2,43 persen menuju Rp33.675.
Baca Juga
Sementara itu, saham-saham farmasi mengisis jajaran top losers. Pelemahan dipimpin oleh saham PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) yang turun 6,99 persen, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) yang turun 6,92 persen, PT Phapros Tbk. (PEHA) merosot 6,91 persen, dilanjutkan PT Indofarma Tbk. (INAF) yang melemah 6,83 persen.