Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten jalan tol milik Jusuf Hamka, CMNP membukukan laba bersih Rp303,14 miliar pada kuartal I/2025. Raihan laba CMNP pada 3 bulan pertama 2025 ini tumbuh 12,24% secara tahunan (year on year/YoY).
Mengutip laporan keuangan, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) membukukan pendapatan senilai Rp1,06 triliun pada kuartal I/2025, tumbuh 21,31% YoY dibandingkan Rp890,46 miliar.
Pendapatan CMNP paling besar berasal dari pendapatan konstruksi penyelenggaraan tol yakni sebesar Rp285,96 miliar. Selain itu, pendapatan CMNP berasal dari sejumlah ruas jalan tol yang dioperasikan dan pendapatan sewa.
Adapun, beban pokok CMNP tercatat senilai Rp620,84 miliar, naik 42,93% dibandingkan Rp434,37 miliar pada kuartal I/2024. Hal itu membuat laba bruto CMNP menjadi sebesar Rp459,35 miliar, tumbuh tipis 0,72% YoY.
Pada sisi neraca, total aset CMNP tercatat sebesar Rp24,03 triliun pada kuartal I/2024, naik tipis 0,48% YoY. Pada saat bersamaan, liabilitas perseroan turun menjadi Rp9,20 triliun dari posisi Rp9,37 triliun.
Adapun, total ekuitas CMNP tercatat sebesar Rp14,83 triliun, naik 1,92% YoY dibandingkan Rp14,55 triliun. CMNP juga melaporkan kas setara kas pada 31 Maret 2025 senilai Rp500,34 miliar naik tinggi dari Rp75,03 miliar pada Maret 2024.
Baca Juga
Pada penutupan pasar, Rabu (30/3) saham CMNP tertekan cukup dalam lantaran turun 12,81% dengan berada pada harga Rp1.395 per lembar.
Sebelumnya, CMNP melaporkan bakal melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimal 10% atau sebanyak-banyaknya 543,74 juta lembar saham.
Untuk buyback saham itu, CMNP mengalokasikan dana sebesar Rp815,61 miliar yang berasal dari kas internal termasuk biaya transaksi buyback.
Direktur PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) Hasyim mengatakan langkah buyback saham CMNP lantaran kondisi pasar yang fluktuatif sambil memperhatikan POJK No.13/2023 tentang Stabilitas Pasar Modal Pada Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan.
"Tidak ada dampak atau pengaruh terhadap kegiatan operasional dan hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan perusahaan," ujarnya seperti dilansir keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan tanggal 27 Maret 2025.
------------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.