Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan berhasil bertahan di zona hijau pada perdagangan Jumat (11/12/2020), kendati sempat mampir ke zona merah.
Pada penutupan perdagangan pukul 15.00 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di posisi 5.938,33, naik 0,08 persen atau 4,6 poin. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 5.924,37 - 5.976,57.
Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 205 saham berhasil menguat, 266 saham melemah, sedangkan 157 saham lainnya tampak tidak bergerak dari posisi pada perdagangan sebelumnya.
Investor asing tercatat melakukan transaksi net sell jelang penutupan sebesar Rp1,3 triliun. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi sasaran utama jual asing dengan nett sell Rp263,1 miliar. Saham BBRI pun koreksi 1,15 persen menuju Rp4.280.
Sebaliknya, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan net buy terbesar, yakni Rp624,9 miliar. Saham BBCA pun naik 2,43 persen menuju Rp33.675.
Sementara itu, saham-saham farmasi mengisis jajaran top losers. Pelemahan dipimpin oleh saham PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) yang turun 6,99 persen, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) yang turun 6,92 persen, PT Phapros Tbk. (PEHA) merosot 6,91 persen, dilanjutkan PT Indofarma Tbk. (INAF) yang melemah 6,83 persen.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan dalam jangka pendek pergerakan IHSG masih akan berada pada fase konsolidasi wajar terutama jika tidak dapat bertahan di atas level resistance terdekat.
“Masih terjadinya capital outflow serta fluktuasi nilai tukar rupiah juga turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG, hari ini [Jumat] IHSG berpotensi terkonsolidasi,” tulis William dalam riset harian, Jumat (10/12/2020).