Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Susut, Kerugian MNC Sky Vision (MSKY) Bengkak Jadi Rp137 Miliar

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang ada di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, MSKY mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp1,49 triliun per akhir kuartal III/2020.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY) menorehkan kerugian yang lebih dalam pada periode sembilan bulan yang berakhir September 2020.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang ada di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, entitas Grup MNC milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp1,49 triliun per akhir kuartal III/2020.

Realisasi tersebut turun 17,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,80 triliun. Pun, beban pendapatan perseroan juga menyusut 23,45 persen dari Rp1,09 triliun menjadi Rp839 miliar.

Adapun, kontributor pendapatan uatama perseroan berasal dari segmen jasa penyiaran program yakni Rp1,41 triliun. Kemudian sisanya berasal dari segmen penyiaran iklan Rp82 miliar dan segmen lain lain Rp34 miliar.

Dari sisi bottom line, penyusutan pendapatan membuat rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk perseroan semakin bengkak, dari sebelumnya Rp97 miliar menjadi sekitar Rp137 miliar.

Sementara itu, pada pos kewajiban, liabilitas perseroan berhasil ditekan 3,83 persen, menjadi Rp1,45 triliun dari sebelumnya Rp1,51 triliun. Liabilitas tersebut terdiri atas liabilitas jangka panjang Rp746 triliun dan liabilitas jangka pendek Rp712 triliun.

Adapun, total aset perseroan juga menyusut. Per akhir kuartal III/2020, aset MSKY tercatat sebesar Rp4,16 triliun, turun 4,43 persen dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yakni Rp4,35 triliun.

Aset tersebut mayoritas berupa aset tidak lancar Rp3,32 triliun dan aset lancar Rp931 miliar. Aset lancar yang lebih besar Rp 219 miliar dibandingkan liabilitas jangka pendek perseroan terutama disebabkan oleh uang muka kepada pihak ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper