Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Cetak Rekor, Bursa Asia Mengekor

Bursa Asia dibuka menguat menyusul penguatan Wall Street pada perdagangan Selasa. Indeks S&P 500 mencatatkan level tertinggi sepanjang masa dan Dow Jones Industrial Average mencapai level 30.000 untuk pertama kalinya.
Bursa Asia/ Bloomberg.
Bursa Asia/ Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia kembali melanjutkan penguatan pada pembukaan perdagangan Rabu (25/11/2020) dipicu oleh rekor baru yang ditorehkan oleh indeks utama di Amerika Serikat.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 08.23 WIB, indeks TOPIX Jepang melambung 1,38 persen, diikuti dengan kenaikan indeks Hang Seng Hongkong sebesar 0,39 persen, dan juga indeks KOSPI Korea Selatan yang juga menguat 0,5 persen.

Bursa Asia dibuka menguat menyusul penguatan Wall Street pada perdagangan Selasa. Indeks S&P 500 mencatatkan level tertinggi sepanjang masa dan Dow Jones Industrial Average mencapai level 30.000 untuk pertama kalinya.

Penguatan indeks salah satunya didorong oleh dimulainya transisi resmi Presiden terpilih Joe Biden. Investor juga mendapat kabar gembira setelah Biden menominasikan mantan Gubernur Federal Reserve Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan.

Kandidat vaksin ketiga dari AstraZeneca yang menjanjikan juga menambah euforia pasar dan meningkatkan ekspektasi bahwa ekonomi dapat melonjak tahun depan.

Berita vaksin Covid-19 telah memicu optimisme bahwa pemulihan ekonomi global dapat berlanjut meskipun memang masih lebih banyak berita meresahkan tentang virus mematikan tersebut.

Dengan kasus yang meningkat di lebih banyak negara bagian AS, pemerintah akhirnya memberlakukan pembatasan sosial menjelang liburan Thanksgiving.

Selanjutnya, banyak data indikator ekonomi AS, mulai dari klaim pengangguran hingga kepercayaan konsumen serta pendapatan pribadi akan segera dirilis.

Analis ekuitas Wells Fargo Securities LLC Anna Han memperkirakan pemulihan ekonomi akan mempertahankan pemulihan dalam tiga hingga enam bulan ke depan.

"Ketika Anda melihat perdagangan reflasi kembali, itu memberitahu Anda bahwa investor mendapatkan kepercayaan dalam prospek pertumbuhan di masa depan," tuturnya.

Di sisi lain, Bitcoin naik ke level tertingginya selama tiga tahun, melampaui angka US$19.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper