Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TBS Energi Utama (TOBA) Genjot Kontribusi Bisnis Setrum

Dalam tiga tahun terakhir perseroan telah berhasil meningkatkan kontribusi bisnis listrik dari total keseluruhan pendapatan.
Toba Bara/tobabara.com
Toba Bara/tobabara.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT TBS Energi Utama Tbk. terus menggenjot kontribusi lini bisnis kelistrikan seiring dengan transformasi bisnis yang sedang dilakukan perseroan dari perusahaan pertambangan batu bara menjadi perusahaan energi yang terintegrasi.

Direktur TBS Energi Utama Pandu Sjahrir mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir perseroan telah berhasil meningkatkan kontribusi bisnis listrik dari total keseluruhan pendapatan.

Hal itu sejalan dengan misi perseroan untuk bertransformasi bisnis. Untuk memuluskan itu, perseroan pun telah mengganti nama menjadi TBS Energi Utama dari sebelumnya Toba Bara Sejahtra.

“Nanti ke depannya pendapatan kami hampir 50 persen akan datang dari listrik dan pengembangan ke depan juga more and more ke downstream dan lebih ke listrik,” ujar Pandu saat paparan publik TBS Energi Utama secara daring, Rabu (25/11/2020).

Adapun, berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham TOBA itu membukukan pendapatan sebesar US$275,35 juta pada periode sembilan bulan pertama 2020.

Lebih rinci, pendapatan segmen listrik berkontribusi 41 persen sebesar US$112,93 juta, sedangkan segmen pertambangan berkontribusi 57,7 persen sebesar US$159,08 juta.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, total pendapatan TOBA sebesar US$355,11 juta dengan kontribusi segmen listrik 32,9 persen sebesar US$116,92 juta dan kontribusi segmen pertambangan 65,9 persen sebesar US$234,23 juta.

Pandu menjelaskan bahwa perseroan akan lebih fokus untuk mengembangkan proyek kelistrikan baik berbasis energi batu bara maupun menggunakan energi baru terbarukan.

Dia juga membuka pintu selebar mungkin terhadap semua kesempatan pengambangan proyek kelistrikan, mulai dari proyek greenfield, brownfield, hingga akuisisi proyek yang sudah rampung.

“TBS hingga saat ini sudah pernah bikin proyek greenfield dan brownfield, bahkan kami juga mempunyai kapasitas dan kemampuan untuk membeli barang yang sudah jadi, seperti di BHP yang saat ini sangat berjalan dengan baik,” ujar Pandu.

Adapun, TOBA saat ini memiliki tiga proyek pembangkit listrik yang sudah beroperasi dan masih konstruksi. Melalui entitas anak usaha PT Batu Hitam Perkasa (BHP), perseroan memiliki 5 persen saham pembangkit listrik Paiton berkapasitas 2.045 megawatt (MW).

Selain itu, perseroan memiliki proyek PLTU yang masih dalam tahap konstruksi, yaitu Sulbagut-1 di Gorontalo dan PLTU Sulut 3 di Sulawesi Utara yang ditargetkan rampung dan beroperasi secara komersil pada semester I/2021. Kedua proyek itu memiliki kapasitas sebesar 2x50 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper