Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2021, Panin AM Prediksi Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap Ada di Level Wajar

Penurunan suku bunga acuan, dinilai sebagai sentimen positif untuk reksa dana pendapatan tetap. Namun, mengingat yield SUN saat ini sudah di level wajar maka peluang kenaikannya akan lebih terbatas.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia dinilai sebagai katalis positif untuk prospek reksa dana pendapatan tetap hingga akhir tahun, namun tidak untuk tahun 2021 mendatang.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto meramal imbal hasil (yield) obligasi pemerintah bakal berada di level wajar yakni 5,8 persen – 6 persen pada 2021.

Penurunan suku bunga acuan, dianggapnya sebagai sentimen positif untuk reksa dana pendapatan tetap. Namun, mengingat yield SUN saat ini sudah di level wajar maka peluang kenaikannya akan lebih terbatas.

Dengan asumsi yield saat ini adalah 6,2 persen, dia memperkirakan kinerja reksa dana hanya akan berada di level 5 persen – 8 persen karena sangat sulit mengulangi kinerja tahun ini yang diperkirakan antara 8 persen – 10 persen.

“Potensi kenaikan harga untuk SUN (Surat Utang Negara) terbatas, tapi begitu pula dengan risiko penurunannya. Jadi, harganya akan lebih stabil,” ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (20/11/2020).

Sementara untuk obligasi korporasi, Rudiyanto menilik adanya tantangan likuiditas sehingga kemungkinan tingkat kuponnya masih akan bersaing.

Di sisi lain, dia menilai suku bunga acuan masih berpotensi untuk kembali dipangkas jika nilai tukar rupiah terus menguat.

“Jika rupiah di atas Rp14 ribuan, maka peluangnya lebih kecil [pemangkasan suku bunga],” sambungnya.

Berdasarkan website resminya, total dana kelolaan Panin AM khusus untuk produk reksa dana pendapatan tetap adalah sebesar Rp1,48 triliun. Angka tersebut setara 12,27 persen total asset under management (AUM) milik Panin AM hingga akhir Oktober 2020.

Rudiyanto menjelaskan angka tersebut memang menurun dibandingkan dengan capaian pada Desember tahun lalu yang menyentuh angka Rp2,3 triliun.

“Karena ada pengalihan dari reksa dana pendapatan tetap ke campuran oleh nasabah institusi yang jumlahnya cukup besar,” jelasnya.

Panin AM menekankan pihaknya tidak memasang target perolehan AUM secara spesifik untuk tiap produk reksa dana yang dikelolanya. Namun, lebih lanjut, pihaknya bakal mencoba untuk mencapai AUM hingga Rp15 triliun pada tahun mendatang.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper