Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 45 poin di awal perdagangan hari ini, Jumat (20/11/2020). Bila terus tertekan, rupiah berpotensi menutup akhir pekan dengan koreksi tiga hari beruntun.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp14.160 per dolar AS, melemah 5 poin dibandingkan dengan posisi penutupan kemarin di level Rp14.155 per dolar AS.
Pada pukul 09.42 WIB, pelemahan rupiah makin dalam. Rupiah melemah 45 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp14.200 per dolar AS. Rupiah menjadi yang paling lemah dibandingkan dengan mata uang Asia pada awal perdagangan hari ini.
Selain rupiah, dolar Taiwan dan yen Jepang juga melemah tipis terhadap dola rAS. Sementara itu, won Korea Selatan berhasil menguat meski dalam rentang yang tipis.
Sementara itu, mata uang dolar AS tengah menguat. Indeks dolar di sisi lain naik 0,05 persen ke level 92,337. Indeks ini mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia lainnya.
Pelemahan rupiah hari ini sudah diprediksi. Direktur TFRX Garuda Berjangka Ibrahim menilai pemangkasan suku bunga secara mengejutkan oleh Bank Indonesia tidak mampu menahan pelemahan rupiah di hadapan penguatan dolar AS.
“Penurunan suku bunga acuan diambil dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global yang terus membaik, pertumbuhan ekonomi kuartal III di sejumlah negara mulai membaik,” kata Ibrahim melalui keterangan tertulis yang dikutip Bisnis, Jumat (20/11/2020).
Untuk diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 November 2020 memutuskan untuk menurunkan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen.