Efisiensi, Rig Tenders Indonesia (RIGS) Tutup Anak Usaha di Singapura

Bisnis.com, JAKARTA — PT Rig Tenders Indonesia Tbk. memutuskan untuk melikuidasi atau menutup beberapa anak usaha di Singapura sebagai langkah efisiensi pada 2020.

Head of Finance Rig Tenders Indonesia Fiviey Wibowo mengungkapkan beberapa anak usaha yang ditutup yakni CH Logistic Pte Ltd (CHL), CH Ship Management Pte Ltd (CHS), Rig Tenders Marine Pte Ltd (RTM). Langkah serupa juga dilakukan untuk perusahaan pantungan atau joint venture Rig Tendes Offshore Pte Ltd (RTO) yang juga berdomisili di Singapura.

CHL, RTM, dan CHS adalah anak cabang Rig Tenders Indonesia yang sahamnya dimiliki 100 persen oleh perseroan. Adapun, RTO merupakan perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki oleh perseroan 70 persen dan sisanya sebesar 30 persen oleh MP Ventures Pte Ltd.

“[Penghentian aktivitas operasi] berlaku efektif mulai 9 November 2020,” jelasnya dalam paparan publik secara virtual pada, Rabu (18/11/2020).

Fiviey menyatakan nilai penghematan dari penutupan anak usaha di Singapura sekitar 26.000 dolar Singapura. Kendati demikian, pihaknya menegaskan tidak akan ada penutupan anak usaha lagi sampai dengan akhir 2021.

Lebih lanjut, Direktur Rig Tenders Indonesia Doddy Irawan mengatakan penghentian aktivitas operasi RTM, CHL, dan CHS bertujuan untuk efisiensi biaya-biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh perseroan seperti konsultan pajak Singapura, penyewaan virtual office, biaya auditor, dan biaya-biaya jasa operasional lainnya.

“Penghentian aktivitas operasi RTO karena didirikan untuk menjadi bareboat charterer kapal AHTS dengan nama RT Kris. Akan tetapi, sejak September 2015, sewa bareboat telah dihentikan karena kondisi pasar yang menantang pada 26 Maret 2018, kapal RT Kris telah terjual,” jelasnya.

Doddy menyebut penghentian aktivitas operasi anak usaha dan perusahaan patungan berdampak baik terhadap kondisi operasional dan keuangan perusahaan. Pasalnya, emiten berkode saham RIGS itu dapat melakukan efisiensi biaya yang cukup signifikan untuk biaya-biaya operasional perusahaan.