Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Nyaman di Zona Hijau, Mayoritas Saham Grup Astra Justru Melemah

Kinerja pelemahan saham dipimpin oleh emiten Grup Astra di sektor konstruksi bangunan, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) yang terkoreksi hingga 2,7 persen ke posisi Rp216.
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas saham Grup Astra parkir di zona merah pada perdagangan Selasa (17/11/2020) di saat indeks harga saham gabungan berhasil kembali ke level 5.500 dan dibanjiri banyak sentimen positif.

Berdasarkan data Bloomberg, kinerja pelemahan saham dipimpin oleh emiten Grup Astra di sektor konstruksi bangunan, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) yang terkoreksi hingga 2,7 persen ke posisi Rp216.

Kemudian diikuti oleh saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang turun 2,11 persen ke posisi Rp5.800, saham PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) yang melemah 1,79 persen ke posisi Rp10.975, dan saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang terkoreksi 0,94 persen ke posisi Rp21.050.

Sementara itu, emiten afiliasi Grup Astra di sektor perbankan, PT Bank Permata Tbk. (BNLI) sempat melemah pada pertengahan perdagangan, tetapi parkir di level Rp2.260 pada akhir perdagangan, posisi yang sama pada perdagangan sebelumnya.

Kendati demikian, sejumlah saham Grup Astra berhasil menguat, yaitu PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) yang naik hingga 2,92 persen ke posisi Rp705, disusul saham PT Astra Otopart Tbk. (AUTO) yang menguat 0,54 persen Rp925.

Padahal, indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan Senin (16/11/2020). Pergerakan langsung tancap gas ke zona hijau sejak awal sesi. 

IHSG parkir di zona hijau dengan menguat 0,64 persen ke level 5.529,940 pada akhir sesi Selasa (17/11/2020). Sebanyak 252 saham menguat, 187 terkoreksi, dan 177 stagnan.

Selain itu, investor asing tercatat net buy atau beli bersih hingga jelang sesi penutupan mencapai Rp740,59 miliar.

Namun, ASII dan UNTR tampak menjadi sasaran aksi jual oleh investor asing dengan masing-masing nilai transaksi sebesar Rp27,8 miliar dan Rp14,4 miliar.

Adapun, pada perdagangan kali ini, salah satu emiten Grup Astra, ACST dikabarkan mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) kepada PT China Sonangol Media Investment (CSMI), pengembang Gedung Indonesia 1. 

Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari menjelaskan permohonan PKPU ditempuh karena CSMI belum membayar tagihan atas jasa pekerjaan konstruksi gedung Indonesia 1.

Adapun tagihan diajukan oleh kerjasama operasional (KSO) yang terdiri dari Acset, China Construction Eight Engineering Division Corp. Ltd. dan PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia 

Apabila permohonan PKPU dikabulkan, lanjut Maria, pihak pemohon akan mendapat kepastian pembayaran dari PT CSMI atas tagihan prestasi pekerjaan yang telah dilakukan badan).

Maria menyebut kepastian pembayaran itu dianggap perlu untuk menjaga kinerja keuangan dan memenuhi modal kerja dalam operasional perseroan.

“Apabila perseroan tidak mengajukan permohonan PKPU, maka KSO tidak memeroleh kepastian pembayaran dari CSMI atas tagihan prestasi pekerjaan yang telah diselesaikan oleh KSO,” imbuh Maria dalam laporan kepada Bursa Efek Indonesia, Selasa (17/11/2020).

Emiten berkode saham ACST itu menyebut tidak menutup kemungkinan ada perdamaian apabila PT CSMI setuju melakukan pembayaran sebelum pemeriksaan perkara dilakukan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper